Killing Statement


.

> *Killer Statement*
> 
> Ada sebuah istilah komunikasi negatif dalam Kecerdasan Emosional
> yang disebut killer statement. Apa itu killer statement? Gampangnya,
> killer statement itu adalah segala bentuk pernyataan kita yang kita
> keluarkan, sadar maupun tidak, tetapi melukai dan mampu merusak
> mental maupun semangat orang lain.
> 
> Jenis-jenis killer statement ini, tanpa sadar kita dengar setiap hari,
> atau barangkali tanpa sadar kita keluarkan dengan maksud bercanda,
> memotivasi, tapi justru merusak. Nah, kalimat-kalimat perusak jiwa
> yang menghasilkan perasaan yang negatif pada diri seseorang itulah
> yang seringkali kita sebut killer statement.
> 
> Menariknya, sejarah dunia komik pun pernah mencatat akibat buruk
> dari killer statement yang pernah diterima oleh dua anak bernama
> Jerry Siegel dan Joe Shuster. Kisahnya begini. Di masa depresi yang
> melanda Amerika pada 1933, Jeery Siegel mempunyai ide
> menciptakan seorang tokoh pahlawan anak-anak yang mempunyai
> kemampuan luar biasa.
> 
> Tenaganya lebih kuat dari besi, bisa terbang dan asalnya dari planet
> lain. Maka, bersama dengan temannya yakni Joe Shuster yang
> pandai melukis, diciptakanlah untuk pertama kalinya gambaran
> manusia baja tersebut. Tetapi gambaran komik manusia super itu
> tidaklah begitu menarik. Kecaman dan kritikan diterima.
> 
> Selama enam tahun berturut-turut komiknya pun ditolak sana-sini.
> Hingga akhirnya, puncak kehancuran mental Siegel dan Shuster
> terjadi saat mereka mendengar ada editor dari Detective Comics
> yang membutuhkan komik strips. Lantas mereka pun mencoba
> menjual kepada mereka.
> 
> Tapi, saat membuka-buka dan menlihat gambaran komik mereka,
> para editor pun tertawa dan berkata, "Wah, nggak akan ada yang
> percaya dengan ide komik seperti ini. Gambarnya murahan dan tak
> mungkin laku dijual". Maka, karena sudah terlalu frustrasi dengan
> penolakan dan kalimat yang menghancurkan itu, Shuster dan Siegel
> akhirnya sepakat menjual komik serta segala hak ciptanya kepada
> Detective Comics hanya senilai US$130.
> 
> Perhatikan baik-baik, hanya seharga US$130 ! Tapi, itulah
> kesalahan terbesar Siegel dan Shuster akibat terlalu mendengarkan
> killer statement yang diterimanya. Karena, beberapa saat setelah
> komiknya dibeli, karakter komiknya ternyata menjadi pujaan.
> Anda pasti bisa menebak. Itulah tokoh Superman, manusia Krypton
> dengan kemampuan terbang, penglihatan super serta kekuatan fisik
> yang luar biasa.
> 
> Komik Superman menjadi begitu laris, hingga difilmkan, karakternya
> menjadi tokoh idola anak-anak. Sementara Shuster dan Siegel,
> penciptanya yang pertama, hanya bisa gigit jari. Tokoh Superman
> menjadi populer dan meraup keuntungan miliaran dolar AS.
> Tapi tokoh penciptanya hanya mendapat US$130, bahkan hidup
> dalam utang dan kemiskinan.
> 
> Untungnya, pada 1975 setelah mendapatkan tekanan bertubi-tubi
> dari publik yang menganggap Detective Comics tidak
> berperikemanusiaan dengan membiarkan pencipta Superman hidup
> dalam miskin, akhirnya Detective Comics sepakat memberikan
> jaminan finansial. Tetapi, kalau kita melihat kembali, itulah harga
> dari sebuah killer statement yang telah menghancurkan karir dan
> kehidupan dua orang bocah bernama Shuster dan Siegel.
> 
> Pembaca, kisah ini kiranya membuat kita sadar akan bahaya dari
> killer statement dalam hubungan interpersonal kita. Memang,
> kadang killer statement ini diucapkan tidak dengan intensi yang
> negatif, tapi dampaknya, sungguh merusak! Namun, bisa juga killer
> statement ini diucapkan dengan maksud khusus untuk menjatuhkan
> mental orang yang mendengarnya.
> 
> Tip penting
> 
> Untuk itu, ada beberapa tip penting bagi kita. Pertama, hati-hati
> dengan killer statement yang mungkin kita ucapkan baik kepada
> anak kita, pasangan hidup kita, rekan kerja maupun bawahan kita.
> Killer statement ini menunjukkan bahwa kalimat yang diucapkan
> tanpa pertimbangan, bisa membunuh potensi, kemampuan maupun
> karakter baik seseorang.
> 
> Karena itu, kalaupun Anda sedang stress, sedang tidak dalam
> kondisi mood untuk bicara, merasa tidak puas dengan hasilnya,
> ataupun merasa tidak suka dengan apa yang Anda saksikan,
> usahakan untuk menghindari menggunakan kalimat yang bernada
> menghancurkan atau mencela.
> 
> Kedua, kita sendiri sebagai orang yang akan dan biasa menerima
> killer statement dari orang-orang di sekitar kita, lebih baik kita
> siapkan anti virus bagi kita sendiri. Anti virus ini berisi kalimat lain
> yang kita ucapkan pada diri kita sendiri, meskipun orang lain sudah
> mengatakan killer statement itu kepada kita.
> 
> Dalam workshop Kecerdasan Emosional yang kami lakukan, salah
> satu latihan yang kami berikan adalah dengan menggunakan kalimat
> penguatan positif yang cepat menetralkan meskipun orang lain telah
> mengatakan hal yang buruk kepada Anda.
> 
> Menariknya, juga di salah satu acara kontes menyanyi, ada seorang
> penyanyi kodang yang sudah tua, tapi diundang menjadi tamu untuk
> juri. Saat itu ada seorang penyanyi yang mendapat penilaian buruk
> dan akhirnya tersingkir. Saat sebelum mundur, si penyanyi tua ini
> memberikan nasihat, "Jangan pedulikan hasil penilaian ini buatmu.
> Yang penting adalah kuatkanlah dirimu terus. Sayapun tidak pernah
> menjuarai kontes menyanyi, toh dengan kegigihan, saya bisa menjadi
> seorang penyanyi. Teruslah berlatih dan buktikan dirimu bisa
> berhasil". Wow, mata saya berkaca-kaca mendengar motivasi dari
> sang artis dan bintang penyanyi tua ini.
> 
> Sungguh suatu kata-kata penguatan yang luar biasa. Andapun harus
> mengatakan hal yang sama kepada diri Anda, saat Anda diberikan
> kata-kata negatif ataupun killer statement. Ingatlah pembaca,
> jangan sampai potensi dan kemampuan Anda dirusak oleh
> kata-kata dari kalimat orang yang tidak bertanggung jawab.
> Merekalah yang sebenarnya punya masalah dengan diri mereka.
> Jangan biarkan mereka merusak diri Anda.
> Jangan biarkan mereka mencuri mimpi Anda.

Your Reply

Selasa, 11 Oktober 2011

Killing Statement

Diposting oleh cathy khaterina di 04.12
> *Killer Statement*
> 
> Ada sebuah istilah komunikasi negatif dalam Kecerdasan Emosional
> yang disebut killer statement. Apa itu killer statement? Gampangnya,
> killer statement itu adalah segala bentuk pernyataan kita yang kita
> keluarkan, sadar maupun tidak, tetapi melukai dan mampu merusak
> mental maupun semangat orang lain.
> 
> Jenis-jenis killer statement ini, tanpa sadar kita dengar setiap hari,
> atau barangkali tanpa sadar kita keluarkan dengan maksud bercanda,
> memotivasi, tapi justru merusak. Nah, kalimat-kalimat perusak jiwa
> yang menghasilkan perasaan yang negatif pada diri seseorang itulah
> yang seringkali kita sebut killer statement.
> 
> Menariknya, sejarah dunia komik pun pernah mencatat akibat buruk
> dari killer statement yang pernah diterima oleh dua anak bernama
> Jerry Siegel dan Joe Shuster. Kisahnya begini. Di masa depresi yang
> melanda Amerika pada 1933, Jeery Siegel mempunyai ide
> menciptakan seorang tokoh pahlawan anak-anak yang mempunyai
> kemampuan luar biasa.
> 
> Tenaganya lebih kuat dari besi, bisa terbang dan asalnya dari planet
> lain. Maka, bersama dengan temannya yakni Joe Shuster yang
> pandai melukis, diciptakanlah untuk pertama kalinya gambaran
> manusia baja tersebut. Tetapi gambaran komik manusia super itu
> tidaklah begitu menarik. Kecaman dan kritikan diterima.
> 
> Selama enam tahun berturut-turut komiknya pun ditolak sana-sini.
> Hingga akhirnya, puncak kehancuran mental Siegel dan Shuster
> terjadi saat mereka mendengar ada editor dari Detective Comics
> yang membutuhkan komik strips. Lantas mereka pun mencoba
> menjual kepada mereka.
> 
> Tapi, saat membuka-buka dan menlihat gambaran komik mereka,
> para editor pun tertawa dan berkata, "Wah, nggak akan ada yang
> percaya dengan ide komik seperti ini. Gambarnya murahan dan tak
> mungkin laku dijual". Maka, karena sudah terlalu frustrasi dengan
> penolakan dan kalimat yang menghancurkan itu, Shuster dan Siegel
> akhirnya sepakat menjual komik serta segala hak ciptanya kepada
> Detective Comics hanya senilai US$130.
> 
> Perhatikan baik-baik, hanya seharga US$130 ! Tapi, itulah
> kesalahan terbesar Siegel dan Shuster akibat terlalu mendengarkan
> killer statement yang diterimanya. Karena, beberapa saat setelah
> komiknya dibeli, karakter komiknya ternyata menjadi pujaan.
> Anda pasti bisa menebak. Itulah tokoh Superman, manusia Krypton
> dengan kemampuan terbang, penglihatan super serta kekuatan fisik
> yang luar biasa.
> 
> Komik Superman menjadi begitu laris, hingga difilmkan, karakternya
> menjadi tokoh idola anak-anak. Sementara Shuster dan Siegel,
> penciptanya yang pertama, hanya bisa gigit jari. Tokoh Superman
> menjadi populer dan meraup keuntungan miliaran dolar AS.
> Tapi tokoh penciptanya hanya mendapat US$130, bahkan hidup
> dalam utang dan kemiskinan.
> 
> Untungnya, pada 1975 setelah mendapatkan tekanan bertubi-tubi
> dari publik yang menganggap Detective Comics tidak
> berperikemanusiaan dengan membiarkan pencipta Superman hidup
> dalam miskin, akhirnya Detective Comics sepakat memberikan
> jaminan finansial. Tetapi, kalau kita melihat kembali, itulah harga
> dari sebuah killer statement yang telah menghancurkan karir dan
> kehidupan dua orang bocah bernama Shuster dan Siegel.
> 
> Pembaca, kisah ini kiranya membuat kita sadar akan bahaya dari
> killer statement dalam hubungan interpersonal kita. Memang,
> kadang killer statement ini diucapkan tidak dengan intensi yang
> negatif, tapi dampaknya, sungguh merusak! Namun, bisa juga killer
> statement ini diucapkan dengan maksud khusus untuk menjatuhkan
> mental orang yang mendengarnya.
> 
> Tip penting
> 
> Untuk itu, ada beberapa tip penting bagi kita. Pertama, hati-hati
> dengan killer statement yang mungkin kita ucapkan baik kepada
> anak kita, pasangan hidup kita, rekan kerja maupun bawahan kita.
> Killer statement ini menunjukkan bahwa kalimat yang diucapkan
> tanpa pertimbangan, bisa membunuh potensi, kemampuan maupun
> karakter baik seseorang.
> 
> Karena itu, kalaupun Anda sedang stress, sedang tidak dalam
> kondisi mood untuk bicara, merasa tidak puas dengan hasilnya,
> ataupun merasa tidak suka dengan apa yang Anda saksikan,
> usahakan untuk menghindari menggunakan kalimat yang bernada
> menghancurkan atau mencela.
> 
> Kedua, kita sendiri sebagai orang yang akan dan biasa menerima
> killer statement dari orang-orang di sekitar kita, lebih baik kita
> siapkan anti virus bagi kita sendiri. Anti virus ini berisi kalimat lain
> yang kita ucapkan pada diri kita sendiri, meskipun orang lain sudah
> mengatakan killer statement itu kepada kita.
> 
> Dalam workshop Kecerdasan Emosional yang kami lakukan, salah
> satu latihan yang kami berikan adalah dengan menggunakan kalimat
> penguatan positif yang cepat menetralkan meskipun orang lain telah
> mengatakan hal yang buruk kepada Anda.
> 
> Menariknya, juga di salah satu acara kontes menyanyi, ada seorang
> penyanyi kodang yang sudah tua, tapi diundang menjadi tamu untuk
> juri. Saat itu ada seorang penyanyi yang mendapat penilaian buruk
> dan akhirnya tersingkir. Saat sebelum mundur, si penyanyi tua ini
> memberikan nasihat, "Jangan pedulikan hasil penilaian ini buatmu.
> Yang penting adalah kuatkanlah dirimu terus. Sayapun tidak pernah
> menjuarai kontes menyanyi, toh dengan kegigihan, saya bisa menjadi
> seorang penyanyi. Teruslah berlatih dan buktikan dirimu bisa
> berhasil". Wow, mata saya berkaca-kaca mendengar motivasi dari
> sang artis dan bintang penyanyi tua ini.
> 
> Sungguh suatu kata-kata penguatan yang luar biasa. Andapun harus
> mengatakan hal yang sama kepada diri Anda, saat Anda diberikan
> kata-kata negatif ataupun killer statement. Ingatlah pembaca,
> jangan sampai potensi dan kemampuan Anda dirusak oleh
> kata-kata dari kalimat orang yang tidak bertanggung jawab.
> Merekalah yang sebenarnya punya masalah dengan diri mereka.
> Jangan biarkan mereka merusak diri Anda.
> Jangan biarkan mereka mencuri mimpi Anda.

0 komentar on "Killing Statement"

Posting Komentar