Archive for September 2011

Pohon,Angin, dan Daun


.


POHON
Orang-orang memanggilku "POHON" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku.
   Aku telah berpacaran sebanyak 5 kali. Ada satu wanita yang sangat aku cintai tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak cantik. Dia sangat peduli dengan orang lain.Religius, tapi dia hanya wanita biasa saja. Aku menyukainya. Sangat menyukainya. Gayanya yang innocent  dan apa adanya,kemandiriannya,kepandaiannya, dan kekuatannya.
   Alasanku tidak mengajaknya kencan karena aku merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku.
   Aku takut jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang.
   Aku takut kalau gosip yang ada akan menyakitinya.
   Aku merasa dia adalah "sahabatku".
   Aku akan memilikinya tiada batas, tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia.
   Alasan yang terakhir membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini. Dia tau aku mengejar gadis-gadis lain dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun.
   Ketika aku menggandeng tangan pacarku yang ke2, terlihat olehnya. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah, setelah itu pergi meninggalkan kami.
   Esoknya, matanya bengkak dan merah. Aku sengaja tidak mau memirkan apa yang menyebabkannya menangis, tapi aku tertawa,bercanda denganya di ruang itu seharian.
   Di sudut ruang itu dia menangis. Dia tidak tau bahwa aku kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal. Hampir 1 jam kulihat dia menangis di sana.
   Pacarku yang ke4 tidak menyukainya. Perna sekali mereka berdua perang dingin. Aku tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin. Tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget.
   Aku tidak memikirkan perasaanya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku. Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tau dia sangat sedih dan kecewa tapi di tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia.
   Aku juga sedih.....
   Ketika aku putus dengan pacarku yang ke5, aku mengajaknya pergi. Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku.
   Aku cerita tentang putusnya aku dengan pacarku.
   Dia berkata bahwa dia sedang mamuali suatu hubungan dengan seseorang.
   Aku tau pria itu, dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh energi,dan menarik.
   Aku tidak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku. Aku hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika sampai di rumah,sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya. Seperti ada batu besar di dakaku. Aku tidak bisa bernapas dan ingin berteriak namun apa daya.
   air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya.
   Sudah sering aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya.
   Handpone-ku bergetar, ternyata ada SMS masuk. SMS itu di kirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis......
   SMS itu berbunyi, "DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal !! ?"


DAUN
Aku suka mengoleksi daun-daun, kenapa ? karena aku merasa bahwa daun untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali membutuhkan banyak kekuatan.
   Selama 3 tahun aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi "sahabat". Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk pertama kalinya, aku mempelajari sebuah perasaan yang belum perna aku pelajari sebelumnya.--CEMBURU--
   Mereka hanya bersama selama 2 bulan. Ketika mereka putus,aku menyambunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya.Tapi sebulan kemudian dia bersama seoranmg gadis lagi.
   Aku menyukainya dan aku tau bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak mau mengatakannya? Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu untuk melangkah ?
   Ketika dia punya pacar baru lagi. Hatiku sedih. Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa. Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta bertepuk sebelah tangan.
   Tapi mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman ? Menyukai seseorang sangat menyusahakan hati. Aku tau kesukaannya, Kebiasaannya.
   Tapi perasaanya kepadaku tidak perna bisa diketauhi. Kau tidak mengharapkan seorang wanita untuk mengatakannya buakn. Di luar itu, aku mau tetap di sampingnya, memberinya perhatian, menemani, dan mencintainya. Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku.
   Hal itu seperti menunggu telponnya tiap malam, mengharapkan mengirim SMS. Aku tau sesibuk apapun dia pasti meluangkan waktunya.
   tiga tahun cukup berat untuk kulalui dan aku menyerah. Kadang aku berpikir untuk tetap menunggu. Dilema yang menemaniku 3 tahun ini. Akhir tahun ke3, seorang pria mengejarku. Setiap hari dia mengejarku tanpa lelah.
   Segala daya uapya telah dilakukan walau sering kali ada penolakan dariku.
   aku berpikir apakah aku ingin memberinya ruang kecil di hatiku untuknya ?
   Dia seperti Angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun yang lusuh jauh dan ke tempat yang lebih baik.
   Akhirnya aku meninggalkan Pohon. Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal.
   Aku sangat sedih memandangnya tersenyum kearahku.
   "DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal !?"


ANGIN
   Aku menyukai seorang gadis bernama Daun.
   Karena dia sangat bergantung padfa pahon,aku harus menjadi Angin yang kuat.
   Angin akan meniup Daun terbang jauh.
   Pertama kalinya, aku melihat seorang memperhatikan kami.
   Ketika itu, dia selalu duduk di sana sendirian atau dengan teman-temannya memperhatikan pohon.
   Ketika pohon berbicara dengan gadis-gadis, ada cemburu dimatanya.
   Ketika pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya.
   Memperhatikannya menjadi kebiasaanku. Seperti Daun yang suka melihat Pohon.
   Suatu hari saja tak kulihat dia, aku merasa sangat kehilangan.
   Di sudut ruang itu, ku liaht Pohon sedang memperhatikan Daun.
   Air mengalir di mata Daun ketika Pohon pergi. Esoknya, kulihat Daun ditempatnya yang biasa sedang memperhatikan Pohon. Aku melangkah dan tersenyum padanya. Kuambil secarik kertas, kutulis dan kuberikan padanya.
   Dia sangat kaget. Dia melihat ke arahku, tersenyum dam menerima kertas dariku.
   Esoknya, dia datang menghampiriku memberikan kembali kertas itu.
   Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena Daun tidak mau meninggalkan Pohon. Aku melihat ke arahnya. Kuhampiri dengan kata-kata itu.
   Sangat pelan, dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan telponku. Aku tau orang yang di cintai bukan aku tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku.
   Selama 4 bulan, aku telah mengucapkan kata cinta tidak kurang dari 20x kepadanya. Hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan, tapi aku tidak menyerah. Keputusanku bulat. Aku ingin memilikinya dan berharap dia akan menjadi pacarku. Aku bertanya, "Apa yang kau lakukan?kenapa kau tidak perna membalas?
   "Mengapa kau selalu membisu ?" dia berkata, "Aku menengadahkan kepalaku...."
   "AHH?" Aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar..."Aku menengadahkan kepalaku...." dia berteriak.. Kuletakkan telpon..melompat..berlari seribu langkah..ke rumahnya..Dia membuka pintu bagiku...
    " DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal !?!"


So.......
Daun tuh terbang karno di tiup Angin atau karno Pohon dak mintak Daun buat tinggal ?pliiiisssssss coment.o ,hahahah:) :D

Kamis, 22 September 2011

Pohon,Angin, dan Daun

Diposting oleh cathy khaterina di 06.14 0 komentar

POHON
Orang-orang memanggilku "POHON" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku.
   Aku telah berpacaran sebanyak 5 kali. Ada satu wanita yang sangat aku cintai tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak cantik. Dia sangat peduli dengan orang lain.Religius, tapi dia hanya wanita biasa saja. Aku menyukainya. Sangat menyukainya. Gayanya yang innocent  dan apa adanya,kemandiriannya,kepandaiannya, dan kekuatannya.
   Alasanku tidak mengajaknya kencan karena aku merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku.
   Aku takut jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang.
   Aku takut kalau gosip yang ada akan menyakitinya.
   Aku merasa dia adalah "sahabatku".
   Aku akan memilikinya tiada batas, tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia.
   Alasan yang terakhir membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini. Dia tau aku mengejar gadis-gadis lain dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun.
   Ketika aku menggandeng tangan pacarku yang ke2, terlihat olehnya. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah, setelah itu pergi meninggalkan kami.
   Esoknya, matanya bengkak dan merah. Aku sengaja tidak mau memirkan apa yang menyebabkannya menangis, tapi aku tertawa,bercanda denganya di ruang itu seharian.
   Di sudut ruang itu dia menangis. Dia tidak tau bahwa aku kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal. Hampir 1 jam kulihat dia menangis di sana.
   Pacarku yang ke4 tidak menyukainya. Perna sekali mereka berdua perang dingin. Aku tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin. Tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget.
   Aku tidak memikirkan perasaanya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku. Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tau dia sangat sedih dan kecewa tapi di tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia.
   Aku juga sedih.....
   Ketika aku putus dengan pacarku yang ke5, aku mengajaknya pergi. Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku.
   Aku cerita tentang putusnya aku dengan pacarku.
   Dia berkata bahwa dia sedang mamuali suatu hubungan dengan seseorang.
   Aku tau pria itu, dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh energi,dan menarik.
   Aku tidak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku. Aku hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika sampai di rumah,sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya. Seperti ada batu besar di dakaku. Aku tidak bisa bernapas dan ingin berteriak namun apa daya.
   air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya.
   Sudah sering aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya.
   Handpone-ku bergetar, ternyata ada SMS masuk. SMS itu di kirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis......
   SMS itu berbunyi, "DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal !! ?"


DAUN
Aku suka mengoleksi daun-daun, kenapa ? karena aku merasa bahwa daun untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali membutuhkan banyak kekuatan.
   Selama 3 tahun aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi "sahabat". Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk pertama kalinya, aku mempelajari sebuah perasaan yang belum perna aku pelajari sebelumnya.--CEMBURU--
   Mereka hanya bersama selama 2 bulan. Ketika mereka putus,aku menyambunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya.Tapi sebulan kemudian dia bersama seoranmg gadis lagi.
   Aku menyukainya dan aku tau bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak mau mengatakannya? Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu untuk melangkah ?
   Ketika dia punya pacar baru lagi. Hatiku sedih. Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa. Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta bertepuk sebelah tangan.
   Tapi mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman ? Menyukai seseorang sangat menyusahakan hati. Aku tau kesukaannya, Kebiasaannya.
   Tapi perasaanya kepadaku tidak perna bisa diketauhi. Kau tidak mengharapkan seorang wanita untuk mengatakannya buakn. Di luar itu, aku mau tetap di sampingnya, memberinya perhatian, menemani, dan mencintainya. Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku.
   Hal itu seperti menunggu telponnya tiap malam, mengharapkan mengirim SMS. Aku tau sesibuk apapun dia pasti meluangkan waktunya.
   tiga tahun cukup berat untuk kulalui dan aku menyerah. Kadang aku berpikir untuk tetap menunggu. Dilema yang menemaniku 3 tahun ini. Akhir tahun ke3, seorang pria mengejarku. Setiap hari dia mengejarku tanpa lelah.
   Segala daya uapya telah dilakukan walau sering kali ada penolakan dariku.
   aku berpikir apakah aku ingin memberinya ruang kecil di hatiku untuknya ?
   Dia seperti Angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun yang lusuh jauh dan ke tempat yang lebih baik.
   Akhirnya aku meninggalkan Pohon. Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal.
   Aku sangat sedih memandangnya tersenyum kearahku.
   "DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal !?"


ANGIN
   Aku menyukai seorang gadis bernama Daun.
   Karena dia sangat bergantung padfa pahon,aku harus menjadi Angin yang kuat.
   Angin akan meniup Daun terbang jauh.
   Pertama kalinya, aku melihat seorang memperhatikan kami.
   Ketika itu, dia selalu duduk di sana sendirian atau dengan teman-temannya memperhatikan pohon.
   Ketika pohon berbicara dengan gadis-gadis, ada cemburu dimatanya.
   Ketika pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya.
   Memperhatikannya menjadi kebiasaanku. Seperti Daun yang suka melihat Pohon.
   Suatu hari saja tak kulihat dia, aku merasa sangat kehilangan.
   Di sudut ruang itu, ku liaht Pohon sedang memperhatikan Daun.
   Air mengalir di mata Daun ketika Pohon pergi. Esoknya, kulihat Daun ditempatnya yang biasa sedang memperhatikan Pohon. Aku melangkah dan tersenyum padanya. Kuambil secarik kertas, kutulis dan kuberikan padanya.
   Dia sangat kaget. Dia melihat ke arahku, tersenyum dam menerima kertas dariku.
   Esoknya, dia datang menghampiriku memberikan kembali kertas itu.
   Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena Daun tidak mau meninggalkan Pohon. Aku melihat ke arahnya. Kuhampiri dengan kata-kata itu.
   Sangat pelan, dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan telponku. Aku tau orang yang di cintai bukan aku tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku.
   Selama 4 bulan, aku telah mengucapkan kata cinta tidak kurang dari 20x kepadanya. Hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan, tapi aku tidak menyerah. Keputusanku bulat. Aku ingin memilikinya dan berharap dia akan menjadi pacarku. Aku bertanya, "Apa yang kau lakukan?kenapa kau tidak perna membalas?
   "Mengapa kau selalu membisu ?" dia berkata, "Aku menengadahkan kepalaku...."
   "AHH?" Aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar..."Aku menengadahkan kepalaku...." dia berteriak.. Kuletakkan telpon..melompat..berlari seribu langkah..ke rumahnya..Dia membuka pintu bagiku...
    " DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal !?!"


So.......
Daun tuh terbang karno di tiup Angin atau karno Pohon dak mintak Daun buat tinggal ?pliiiisssssss coment.o ,hahahah:) :D