Archive for Januari 2013

'Merana di Barca, Villa Masih Ingin Bertahan karena Keluarga'


.


FOTO:AFP/Lluis Gene
Barcelona - David Villa dikabarkan sudah "gerah" di Barcelona. Tetapi ia disebutkan tak bakal pindah di bursa transfer musim dingin karena alasan keluarga.

Penyerang internasional Spanyol itu saat ini sudah kembali bisa merumput setelah absen panjang karena cedera. Namun, Villa dilaporkan tidak puas karena sekarang jarang dapat kesempatan.

Hal itulah yang kemudian membuat masa depannya di Barca dispekulasikan. Di sisi lain, sejumlah klub besar Eropa juga disebut-sebut meminatinya. Arsenal adalah salah satunya.

The Gunners bahkan dilaporkan sudah mengajukan tawaran resmi ke Barca dalam upaya memboyong Villa di bursa transfer musim dingin ini.

Akan tetapi pemain berusia 31 tahun itu tampaknya belum akan berganti klub, setidaknya sampai musim panas nanti kendatipun dikatakan memang sedang bersedih hati dan merana akibat situasinya di Barca. Keluarga jadi alasannya.

"Istrinya diprediksi akan melahirkan seorang bayi laki-laki bulan Februari, anak ketiga mereka. David tak ingin pergi, jadi kans pindah saat ini kecil," kata seorang sumber yang dekat dengan Villa kepada Daily Star.

"Tapi David memang ingin pergi--ia merasa frustrasi dan juga sedikit sedih. Masa-masanya saat ini di sini (Barca) bukanlah periode terbaik," lanjut sumber itu seperti dikutip Sportsmole.

Nilai Diri Kita


.


injak motivasiPada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat kaket tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka, dan berkata:
“Siapa diantara kalian yang mau uang Rp. 50.000!!” Semua anak itu terhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”

Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Di remasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yang masih mau dengan uang ini lusuh ini?” Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan.
“Tapi,, kalau kakek injak bagaimana? “. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Di pijak dan di tekannya dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya: “Siapa yang masih mau uang ini?”
Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan. :)
***
Sahabat Resensinet, cerita diatas sangatlah sederhana. Namun kita dapat belajar sesuatu yang sangat berharga dari cerita itu. Apapun yang dilakukan oleh si Kakek, semua anak akan tetap menginginkan uang itu, Kenapa? karena tindakan kakek itu tak akan mengurangi nilai dari uang yang di hadiahkan. Uang itu tetap berharga Rp. 50.000
Sahabat resensinet, seringkali, dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil, kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang di berikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. Kita merasa di sepelekan, di acuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh lingkungan kita.
Namun, percayalah, apapun yang terjadi, atau *bakal terjadi*, kita tak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf.
Kita tetap tak ternilai di mata Allah.
Nilai dari diri kita, tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari apa yang kita dapat. Nilai diri kita, akan dinilai dari akhlak dan perangai kita. Tingkah laku kita. seberapapun kita diinjak oleh ketidak adilan, kita akan tetap diperebutkan, kalau kita tetap konsisten menjaga sikap kita.
Sahabat, akhlak ialah bunga kehidupan kita. Merupakan seberapa bernilainya manusia. Dengan akhlak, rasa sayang dan senang akan selalu mengikuti kita, dan merupakan modal hidup.
Orang yang tidak mempunyai akhlak, meskipun ia berharta, tidak ada nilainya. Meskipun dia cantik, tapi jika sikapnya buruk dan tiada berakhlak, maka kecantikannya tiada berguna baginya. Begitu pula dengan orang yang berpangkat tinggi, tanpa akhlak, dia menjadi orang yang dibenci.
Guys, thanks for reading. Hope u r well and please do take care. Wassalamualaikum wr wb. Salam hangat!!!


Read more: http://www.resensi.net/nilai-diri-kita/2009/11/#ixzz2H0xvuvev

Kita Saling Terhubung dan Berhubungan


.


Disuatu negara, secara rutin diadakan pameran hasil tanaman terbaik yang dihasilkan oleh tanah-tanah di negara tersebut. Dan tiap petani yang menghasilkan tanaman terbaik akan mendapatkan penghargaan dari raja dan perdana menteri (pemimpin tertinggi dari negara tersebut).
Dan seorang petani, dapat menumbuhkan jagung-jagung terbaik sehingga sudah 10 kali berturut hasil buminya masuk kepameran.
Satu tahun wartawan mewawancari dan mendapatkan sesuatu yang menarik tentang bagaimana ia dapat menumbuhkan jagung unggulan. Wartawan menemuan bahwa selain petani selalu menanam biji benih jagung unggulan, dia juga memberikan biji unggulan kepada tetangganya secara gratis.
“Kenapa anda memberikan benih jagung unggulan kepada tetangga anda? Bukankah mereka juga akan menjadi pesaing anda di tahun berikutnya?” tanya wartawan.
“Kenapa? Apakah bapak tidak tahu jika angin mengambil serbuk sari dari pematangan jagung yang ia tanam, juga dari pematangan jagung tetangga saya. Jika tetangga saya menanam benih jagung dengan kualitas rendah, tentu akan menurunkan kualitas jagung saya. Jika saya menanam jagung dengan benih yang baik, maka saya harus membantu tetangga saya menanam jagung yang baik pula.”
Petani ini sangat menyadari keterkaitan hidup. Jagungnya tidak akan berkualitas jika jagung tetangganya tidak berkualitas.
Sahabat pecinta motivasi, dalam hidup ini ada keterkaitan diantara kita. Tidak hanya saya dan sahabat yang membaca tulisan ini, namun semua orang.
Kita yang ingin hidup dengan damai, makai harus membantu tetangganya untuk hidup damai.
Kita yang ingin hidup dengan baik, makai harus membantu tetangganya untuk hidup baik. Menemukan nilai kehidupan yang dijalaninya.
Dan mereka yang memilih bahagia harus membantu orang lain untuk menemukan kebahagiaan, membantu menemukan kesejahteraan orang lain.
pelajaran yang dapat dipetik: Jika ingin menanam jagung yang berkualitas, kita harus membantu tetangga kita menanam jagung yang baik berkualitas pula.


Read more: http://www.resensi.net/kita-saling-terhubung-dan-membutuhkan/2012/08/#ixzz2H0xcLXEr

Kasih Sayang Seorang Ayah


.


Seorang gadis yang sangat cantik, tinggi dan berkulit putih, dia bernama dina. Dia tinggal sebuah daerah yaitu SIDAYU. Dia tinggal bersama mamanya dan ayah tirinya.
Dina adalah anak yang lemah lembut, tapi, sejak ayah dan ibunya berpisah, Dia menjadi anak yang nakal, dan tidak punya sopan santun. Dina memilih tinggal bersama mama nya, sejak itu lah, hubungan Dina dengan ayahnya mulai berkurang. Dina yang tidak diperbolehkan mamanya berhubungan lagi dengan ayahnya.
Suatu ketika, ayah nya menelfon Dina karena ayahnya kangen sama dina, tapi sayangnya dina menjawab telfon dengan suara yang keras dan tidak sopan santun.
“ ngapain kamu nelfon aku ?, aku bukan anak mu lagi”
“ ini aku ayahmu nak, ayah kandung kamu”. Dengan sabar ayahnya menjawab dengan perlahan, ayahnya tidak mau Dina semakin benci sama ayahnya. Pada saat itu Dina langsung mematikan hp nya, Dina hanya berbicara baik kepada ayahnya kalau Dia lagi membutuhkan uangnya.
Semua temannya banyak yang memberi nasehat kepada Dina, agar lebih sopan pada ayahnya, semua temannya sangatlah prihatin kepada Dina dengan sikapnya tersebut.
“Dina, itu ayah kandung kamu, kamu tidak sepantasnya berbicara kasar seperti itu, meskipun ayah mu sudah bercerai degna mama mu, bukan berarti dia bukan ayah kamu lagi din.”. kata temannya
“ tau apa sih kamu tentang keluarga aku, kamu itu sok tau ya, jadi orang jangan sok tau deh, urus aja sana keluarga kamu, udah benar apa belum.” Jawab Dina dengan wajah marah
Mama nya Dina telah salah mendidik anaknya, karena Dina menjadi benci kepada ayahnya karena mama nya yang tidak memperboleh kan Dina untuk berhubungan lagi dengan ayahnya.
Suatu ketika, Dina kehabisan uang dan tidak berani meminta mama nya, dan akhirnya Dina pun menelfon ayahnya untuk segera mengirimkan uang secepatnya.
“ayah, ayah sekarang ada dimana ?, Dina lagi butuh banget nih sama ayah” ucap Dina.
“iya nak ada apa ??”. jawab ayah dengan tersenyum bahagia karena mendengar perkataan dina yang sangat sopan kepada ayah nya.
“ayah, aku lagi butuh uang sekarang nih yah, ayah mau tidak kirim uang ditabungan aku sekarang ?”. tanya Dina
Ayahnya yang mendengar Dina membutuhka uang, ayahnya tidak berfikir dua kali lagi. Dan ayahnya yang tidak mau Dina kesulitan, pada saat itu juga Ayahnya langsung mengirim uang pada tabungan Dina. Ayahnya sangat lah sayang pada Dina, meskipun ayahnya diperlakukan seperti itu sama Dina, tapi ayahnya masih sabar dan masih sayang pada Dina.
Dina yang memilih ikut dengan mamanya dan ayah tirinya, dan Dia sekarang memilih lebih patuh terhadap ayah tirinya, meskipun ayah tirinya tersebut tidak sebegitu sayang terhadap Dina. Ayah tirinya telah memiliki dua anak yang masih kecil. Dina sangat tidak sadar bahwa yang telah dia pillih adalah salah. Ayah tirinya memang baik, karena ayah nya kaya raya, jadi Dina bisa membeli barang apa saja yg dia mau.
Mama nya yang pernah bilang pada Dina “ jangan pernah menerima uang atau pun barang dari ayah mu yang dulu, orang yang pantas kamu panggil ayah adalah ayah yang sekarang”. Kata mamanya. Dina yang pada saat itu baru memasuki masa remajanya, dan sifatnya masih kekanak-kanakan, dia selalu menuruti apa kata mamanya, karena dia sangat takut pada mamanya.
“mama, kenapa aku harus membenci ayah aku ?” tanya Dina pada mamanya.
“ayah kamu itu tidak pantas untuk kamu nak, dia ayah yang sangat jahat” jawab mama.
Dina yang teringat pada masa kecil nya dulu, ayah lha yang mengajari dia menaiki sepeda, sehingga dia bisa menaiki sepeda, ayah yang selalu tegas dalam hal apa pun. Tapi Dina selalu berfikir bahwa ayah nya adalah orang yang jahat, yang tega meninggalkan Dina dan mama nya. Dina pernah mengirim sebuah pesan kecil kepada ayahnya, “kamu ayah yang jahat, yang tega meninggalkan Dina dan mama”.
Dina yang tidak tau mana yg benar dan mana yang salah, dina selalu mengirim pesan kepada ayah nya dengan tulisan “AYAH JAHAT” , tapi ayahnya selalu tegar dalam menghadapi sikap Dina, ayahnya selalu mengirim pesan, menelfon Dina setiap saat, selagi ayah nya bisa, meskipun dengan balasan yang tidak seharusnya diterima oleh ayah, dengan kata-kata kasar.
Dina yang sekarang menjadi anak remaja, dina selau pergi dengan teman-temannya sampai larut malam, meskipun ayah nya tidak satu rumah sama Dina, tapi ayah Dina selalu memantau keadaan Dina. Ayahnya yang pernah melihat dina keluar malam, ayah nya langsung mengirim pesan kepada Dina, dengan kalimat-kalimat nasehat.
“nak, kamu seorang perempuan, tidak sepantas nya kamu keluar malam kaya gitu nak”. Kata ayah
“tau apa sih kamu tentang aku, mama aku aja gak melarang sama sekali, dasar orang tua, ikut campur urusan anak remaja aja” jawab Dina dengan nada yang kasar.
Nasehat dari ayah tersebut, Dina menganggap bahwa itu adalah nasehat yang tidak penting, yang tidak untuk diperdengar. Dina merasa terganggu dengan nasehat-nasehat dari ayahnya.
Pada suatu ketika ayah nya yang sedang tidak punya uang, tiba-tiba Dina meminta uang pada ayahnya, Dina yang memaksa ayah nya untuk mengasih dia uang, tapi ayah nya hanya bisa diam dan tersenyum melihat tingkah laku Dina. Dina akhirnya marah dan mengucapkan kata-kata yanng sangat menyakiti ayah nya.
“KURANG AJAR, APA SIH SUSAHNYA NGASIH UANG, DASAR !!”
Ayahnya yang mendengar ucapan Dina tersebut, hanya bisa diam, seorang ayah tidak mungkin meneteskan air matanya, tapi dalam hatinya, ayah menagis menjerit, melihat tingkah laku anaknya seperti itu. Dina yang melihat ayahnya seperti itu bukannya meminta maaf, tapi dia malah langsung pergi dan memaki-maki ayahnya.
Dina langsung pulang kerumah mamanya, “ kamu dari mana aja dina?”. Tanya mamanya
“ baru pulang dari rumah teman ma, habis kerja kelompok”. Jawab dina dengan perkataan yang gugup. Mama Dina yang pada saat itu berpura-pura percaya pada Dina, padahal mamanya curiga dengan gerak-gerik Dina yang aneh. Mamanya yang harus sering-sering memantau Dina karena kecurigaan nya tersebut. Tapi, Dina mengetahui bahwa mamanya hanyalah berpura-pura percaya pada Dina. Dina sangatlah berhati-hati ketika bepergian kemana-mana.
Dina yang pada saat itu mau keluar malam, tiba-tiba didepan pintu ada seorang wanita yang berdiri, dan itu ternyata mamanya sendiri. Mamanya menanyai kemana Dina mau pergi. “ kamu mau pergi kemanan ?”. tanya mamanya
“ aku mau pergi jalan-jalan sama teman-teman ma, emangnya kenapa ma ?”. tanya kembali
“ kamu beneran mau pergi sama teman-teman kamu ?, kamu tidak pergi sama ayah mu yang jahat itu kan ?”.
“ gak lha ma, aku gak mungkin mau pergi sama orang itu lagi “. Jawab dina.
Mendengar perkataan dari Dina, mamanya merasa lega dan memperbolehkan Dina untuk keluar malam. Mamanya hanya berpesan pada Dina agar tidak pulang malam-malam.
Tapi, Dina pergi kerumah ayahnya untuk meminta uang buat pergi jalan-jalan sama teman-teman nya. Dina yang tidak diperbolehkan ayahnya buat keluar malam, karena takut Dina tersesat dengan pergaulan bebas. Dina memarahi ayahnya yang melarangnya buat keluar malam.
“Lo kira aku ini nenek-nenek apa ?, aku ini anak remaja, butuh hiburan malam ya.” Ucap Dina
“ tapi, itu tidak baik buat amu nak, ayah sangat khawatir dengan keadaan kamu nak”. Jawab ayahnya
“ udah deh, aku kesini Cuma minta uang, kenapa harus mendengar ceramah-ceramah yang tidak penting ini, bosen tau mendengar ceramah-ceramah kamu, kalau tidak punya uang bilang saja, aku gak an minta kok”. Jawab Dina sambil meninggalkan rumah ayahnya.
Dina yang berharap ayahnya memanggil namanya dan mengasih uang, tapi, tidak tepat dengan harapan Dina. Ayahnya malah tersenyum melihat Dina seperti itu. Dina melihat ayahnya tersenyum, semakin marah Dina terhadap ayahnya.
Dina akhirnya pergi malam untuk jalan-jalan dan bersenang-senang dengan teman-temannya. pada saat Dina pulang, ternyata mamanya mengetahui bahwa Dina malam itu pergi ke rumah ayah kandung nya, mamanya sangat marah dan menatap Dina dengan raut wajah yang sangat kejam.
“ kamu dari mana aja ?”. tanya mamanya.
“ aku habis jalan-jalan ma sama teman-teman aku, ada apa sih ma, kok kayaknya curiga banget sama aku ..?” kata Dinda
“ kamu jawab yang jujur, kamu pergi kemana aja ?, apakah kamu ke rumah ayah mu yang jahat itu ??, mama kan udah pernah bilang, jangan berhubungan lagi sama laki-laki itu, laki-laki itu bukan lagi ayah kamu, kamu ngerti gak sih Din ?, jawab yang jujur?”. Tanya mamanya dengan suara yang keras dan kasar
“ iya ma, aku tadi pergi kerumah ayah, tapi aku Cuma minta uang sama dia ma, aku gak bakal ulangin lagi kok ma perbuatan itu”. Jawab Dina.
Mamanya yang hampir menampar pipi Dina, tapi ditahan dengan ayah kandungnya Dina, mamanya kaget melihat kedatangan ayahnya. Dina langdung memeluk ayahnya karena takut dengan mamanya.
“ kamu tidak pantas menampar Dina, dia anak yang tidak punya dosa, dia tidak punya salah apa-apa, kenapa kamu melarang Dina untuk berhubungan dengan aku lagi, aku ini ayah kandungnya??”. Tanya ayahnya kepada mamanya Dina.
Mamanya hanya bisa diam mendengar perkataan itu, dan tidak bisa menjawab dengan satu kata pun.
Dan akhirnya Dina menyadari bahwa ayahnya adalah orang yang sangat baik terhadap Dina, Dina meminta maaf kepada ayahnya, Dina menyesali dengan perbuatanya tersebut, dan Dina akhirnya memilih untuk tinggal bersama ayahnya. Meskipun Dina tinggal bersama ayahnya, tapi, ayahnya tidak pernah melarang Dina untuk bertemu sama mama nya, karena menurut ayahnya, tidak ada kata mantan buat orang tua, dan tidak ada yang bisa menggantikan kebaikan kedua orang tua. Meraka saling berhubungan satu sama lain.
Dina hidup bahagia melihat mama dan ayahnya sudah baikan, meskipun tidak untuk kembali berkeluarga, karena mamanya Dina sudah mempunyai keluarga baru. Yang di inginkan Dina hanya ingin melihat mama dan ayahnya bahagia. Dina selalu menyesali apa yang pernah diperbuat kepada ayahnya, dan tidak ada yang bisa menggantikan ayah kandung nya lagi.


Read more: http://www.resensi.net/kasih-sayang-seorang-ayah/2012/10/#ixzz2H0xGfIwC

Aju Ingin Mama Kembali


.


Sebuah kisah teladan dari negeri China
Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa.
Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.
Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27
Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.
Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.
Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian
ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.
Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.
ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.
Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia
membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.
Zhang Da menyuntik sendiri papanya.
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan ijeksi/suntikan kepada pasiennya.
Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.
Aku Mau Mama Kembali
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da,
Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir.
Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab
apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.
Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun
tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup
untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta
sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.
Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg
istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya…ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.
Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan….bangkitlah! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.


Read more: http://www.resensi.net/aku-ingin-mama-kembali/2008/10/#ixzz2H0wxbhq4

Arti Sebuah Waktu


.


motivasi dalam waktuAlkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil, dia ingin pergi kerja ke kota agar dia bisa mengoprasi wajahnya. Kemudian dia mengutarakan keinginannya untuk kerja di kota kepada kedua orang tuanya, tapi keinginannya tersebut di tolak oleh kedua orang tuanya. Mendengar kata kedua orang tuanya yang menolak keinginannya dia pun menangis, tapi tak berapa lama kemudian ibunya datang menghampiri dia. Dan tiba-tiba ibunya bilang “Kamu boleh pergi ke kota nak”.
Mendengar perkataan ibunya dia pun tersenyum. Dan pagi harinya dia bersiap-siap untuk pergi ke kota. Di tengah perjalanan yang lama dan melelahkan dia istirahat di sebuah rumah, dan dia pun membayangkan, ” andai ku bisa membangun rumah mewah dan dapat mengoprasi wajah ku yang biasa menjadi luar biasa ini.” Tiba-tiba di tengah-tengah lamunannya datang seorang nenek tua menghampirinya, dan bertanya “kenapa nak kamu tersenyum sendiri?”
“Saya sedang membayangkan andaikan saja ku bisa sukses di kota dan dapat mengoprasi wajahku ini”, kata dia. Dan nenek itu mengeluarkan jam kecil dari kantongnya, kemudian nenek itu berkata “Kamu tinggal putar jam itu sesuai dengan putaran jarum jam, bila kamu ingin segera meraih cita-citamu”.
“Baik nek”, kata wanita tadi.
Kemudian tak berapa lama dia memutar jam tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan nenek tadi. Dan tiba-tiba dia bisa bekerja di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Tapi dia tak puas dengan lamanya waktu yang di perlukan agar bisa mengoprasi wajahnya.
Kemudian dia kembali memutar jam tersebut, dan wajahnya pun menjadi cantik. Lagi-lagi dia kurang puas dengan wajahnya, dan kembali dia memutar jam kecil pemberian nenek-nenek yang pernah dia temui sekali lagi. Tapi setelah memutar jamnya dia mendapati wajahnya yang semula cantik jelita menjadi tua dan keriput. Dan dia menyesal dengan keadaan dia sekarang. Kemudian dia kembali menemui nenek-nenek yang memberi dia jam di tempat di mana dia bertemu. Tapi dia tak melihat nenek tersebut karena nenek itu telah lama meninggal. Dia pun hanya bisa menyesal dan menangisi nasibnya.
Teman-teman ku apa pesan yang dapat kita ambil dari kejadian wanita tadi?
  1. Jadilah diri sendiri karena hanya dengan menjadi diri sendiri kita akan menjadi pribadi yang hidup dengan penuh rasa bahagia, damai, dan mulia.
  2. Raihlah cita-cita dengan penuh pengorbanan, kegigihan, dan kedisiplinan waktu untuk belajar.
  3. Kesuksesan bukan datang dari nasib dan keberuntungan, tapi datang dari kerja keras, ketidak putus asaan dan keyakinan.


Read more: http://www.resensi.net/arti-sebuah-waktu/2012/02/#ixzz2H0wOBHSg

Gratis Sepanjang masa


.


peluk.jpgSuatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur. Ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek. Ia pun membaca tulisan itu dan inilah isinya:
Untuk memotong rumput Rp. 5000
Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini Rp. 5000
Untuk pergi ke toko disuruh ibu Rp. 3000
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja Rp. 5000
Untuk membuang sampah Rp. 1000
Untuk nilai yang bagus Rp. 3000
Untuk membersihkan dan menyapu halaman Rp. 3000
Jadi jumlah utang ibu adalah Rp. 25000
Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap. Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu. Lalu ia mengambil pulpen, membalikkan kertasnya. Dan inilah yang ia tuliskan:

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Untuk membawamu ke dokter dan mengobati saat kamu sakit, serta mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurus kamu, gratis
Kalau dijumlahkan semua, harga cinta ibu adalah gratis
Untuk semua mainan, makanan, dan baju, gratis
Anakku… dan kalau kamu menjumlahkan semuanya,
Akan kau dapati bahwa harga cinta ibu adalah GRATIS
Seusai membaca apa yang ditulis ibunya, sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya, dan berkata: “Bu, aku sayang sekali sama ibu” ia kemudian mendekap ibunya. Sang ibu tersenyum sambil mencium rambut buah hatinya.”Ibupun sayang kamu nak” kata sang ibu.
Kemudian sang anak mengambil pulpen dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar sambil diperhatikan sang ibu: “LUNAS”
======
sahabat, seberapapun jasa yang tlah kita berikan kepada ibu, seberapapun uang yang kita dapatkan dan kita berikan kepada ibu, atau seberapapun liter keringat kerja yang kita kumpulkan untuk ibu, tidak akan dapat mengganti kasih sayang seorang ibu.Kasih ibu sepanjang masa. dapatkah kita menukar kasih sayang ibu itu dengan materi? menukar dengan bilangan angka?atau menukar dengan rangkaian kata terima kasih  sepanjang Salatiga – Roma? Tidak sahabat, sama sekali tidak bisa. Oleh karenanya sahabatqu, Berbuat baiklah kepadanya, sayangilah beliau, cintailah beliau, dan doakanlah beliau….
Sahabat, kita beruntung masih diberi kesempatan untuk mencium tangannya, mencium pipinya, memijit kakinya, membuatkan minuman untuknya dan menunjukkan sayang kita kepadanya.  semoga kita dapat terus melayani beliau, di dunia ini, maupun di surga nanti. amin…


Read more: http://www.resensi.net/gratis-sepanjang-masa/2007/10/#ixzz2H0wAZYCF

Berhasil,Gagal dan Takdir


.


Seorang sahabat berkata kepada saya, “Jika ingin melakukan sesuatu maka pilihlah untuk maju dan mencoba, karena kamu akan mendapat dua kemungkinan, yaitu BERHASIL atau GAGAL, jika kamu memilih mundur atau tidak mencoba maka kamu akan hanya mendapat satu kemungkinan yaitu GAGAL”.
Dapat kita simpulkan bahwa, kata maju, mencoba atau melakukan adalah kata yang paling baik jika kita menginginkan sesuatu, dalam hal ini adalah segala perbuatan yang baik, karena didalam kata itu terdapat sebuah kata BERHASIL meski ada opsi lain yaitu GAGAL akan tetapi itu lebih baik jika kita tidak melakukan kata kedua yaitu mundur, atau menyerah yang hanya akan memunculkan satu kemungkinan besar yaitu GAGAL.
Memang sering kita mendengar sebuah kata ‘keberuntungan’ yang selalu dijadikan alasan bagi orang yang merasa kurang beruntung. Perlu kita tanamkan dalam benak kita bahwa keberuntungan itu bukan suatu kebetulan, melainkan suatu yang bisa kita usahakan. Bukankah sering kita dengar bahwa Tuhan itu tidak akan mengubah keadaan kita, kecuali kita yang merubahnya. Ini berarti, kita punya peranan yang sangat besar dalam kehidupan kita, kita jangan selalu menyalahkan Takdir, apalagi menyalahkan Tuhan. Takdir memang tidak bisa dirubah, Karena takdir adalah suatu hasil dari apa yang sebelumnya kita kerjakan atau kita upayakan.
Yang kita alami saat ini adalah yang kita lakukan dimasa lalu, yang kita alami dimasa mendatang adalah yang kita lakukan saat ini. Pernah sahabat saya berkata, ‘masa depan itu misteri, tetapi kita bisa mengintip masa depan itu dari apa yang kita lakukan saat ini.
Ingat, kehidupan kita bagaikan roda yang berputar, terkdang kita diatas terkadang pula kita dibawah. Yang perlu kita lakukan adalah terus berusaha, keep moving, keep fighting, and keep praying. Jadi, sahabat-sahabatku, mengapa kita masih ragu untuk mencoba, maju, atau melakukan?.


Read more: http://www.resensi.net/berhasil-gagal-dan-takdir/2012/12/#ixzz2H0vX9ht4

Bermimpilah dan Kejarlah


.


kejar impianDulu, ibuku pernah berkata seperti ini : “Tsaura, kuliah itu biayanya mahal sekali tapi semahal apapun umi akan berusaha keras supaya Tsaura bisa kuliah, umi mau semua anak-anak umi kuliah dan jadi orang sukses” kalimat itu terngiang ngiang di kepalaku dan mengingat bahwa saat itu keluargaku masih dalam tahap perjuangan menuju keluarga mapan, maka aku yang masih kecil itu pun mengambil sebuah kaleng bekas susu di dapur, lalu membuat lubang kecil di atasnya untuk memasukkan uang. yap, aku membuat sebuah celengan. hari demi hari kulewati, ku ingat hari-hari itu kusisihkan uang jajanku dan ku simpan dalam kaleng susuku. mulai dari recehan hingga uang kertas. setiap hari yang ada dikepalaku adalah bahwa aku ingin kuliah di tempat yang serba biru karena aku suka sekali dengan warna biru.
Setiap kali jumlah uang sudah mencapai pertengahan kaleng susu, aku selalu menghitungnya, sudah sampai mana aku menabung. Tapi, setiap kali uang yang kupunya sudah cukup banyak, ibuku selalu meminta uang tabunganku untuk membeli sayur dan bahan makanan lainnya di rumah. sungguh, waktu itu aku cukup kesal dengan ibuku, bagaimana aku bisa kuliah kalau uangnya di ambil umi terus? pikirku saat itu. Tapi setiap kali ibuku meminta uang, aku selalu memberikannya, aku tak bisa menolak. Karena aku pun tahu bahwa ketika ibuku meminta uang tabunganku, tandanya ibuku btidak punya uang sama sekali.
hanya itu yang aku pikirkan dan aku lakukan waktu kecil hingga waktu terus bergulir dan kini aku sedang
mengikuti alur yang harus dijalani oleh setiap mahasiswa baru “ospek”, saat ospek aku mendapat almamater warna biru, tas berwarna biru dan untuk atribut ospek pun aku memakai pita warna biru, semua karena lambang dari fakultasku berwarna biru. yap. mimpi kecilku terwujud. Kini orangtuaku sudah cukup mapan, Aku mampu berkuliah di sebuah perguruan tinggi negeri yang cukup ternama dan semuanya serba biru. Allah telah mewujudkan mimpiku. Alhamdulillah, sungguh aku berterima kasih padaMu ya Allah. dan aku tersadar, bahwa tabunganku yang sebenarnya bukanlah tabungan yang ada di kaleng susuku, tapi tabungan yang ada di sisi Allah ketika aku ikhlas memberikan seluruh tabunganku pada ibuku. disitulah kuncinya. luar biasa ya, Allah memang tidak pernah lupur dari hamba-hambaNya.
Teman, itulah salah mimpi kecilku, kini aku sedang membuat mimpi-mimpi baru dan sedang berusaha untuk mewujudkannya, ingatlah bahwa Allah tidak pernah luput dari hamba-hambaNya. Oleh karena itu, mari kita buat hidup kita berarti untuk diri sendiri, orang tua, dan orang lain melalui mimpi-mimpi dan kerja-kerja besar yang kita lakukan. yakinlah bahwa Allah akan selalu memberikan jalan, tidak ada di dunia ini yang namanya jalan buntu, jalan buntu hanya untuk orang-orang yang putus asa, sedang untukmu yang sedang berjuang, percayalah bahwa Allah akan selalu memberikan jalan. Dan terkadang butuh kepekaan dari diri kita untuk melihat jalan-jalan itu, jalan-jalan itu adalah peluang. Kalau kata Raditya Dika peluang itu seperti pintu, ada dimana-mana, tinggal apakah kita mau rajin mengetuk atau tidak, karena kita tidak tahu di pintu mana kita akan diterima.


Read more: http://www.resensi.net/bermimpilah-dan-kejarlah/2012/10/#ixzz2H0v3zIHf

Kisah Cinta Seorang Dokter


.


dokter cintaMenuliskan kisah ini mengingatkan aku pada setahun yang lalu. Saat seorang dokter menuliskan kisah cintanya pada catatanya faceebook.
Jujur saat membaca kisahnya membuat airmataku tidak terbendung lagi. Semangatku benar-benar pudar. Rasa bangga dan hormatku terhadap dokter tersebut semakin besar.
Dalam hatiku, kalau saja sebagian orang menganggap ketika terjadi perpisahan dengan orang yang dikasihi dan cintainya. Lantas mereka mengatakan “ wajarlah cinta memang tak harus memiliki”. Maka, bisa dipastikan semua yang mereka rasakan dari cinta yang dimiliki selama ini hanyalah sebuah fatamorgana belaka.
Namun, jika mereka mengalami sebuah perpisahan dengan orang yang paling mereka cintai. Lantas mereka mengatakan, cinta yang kumiliki benar ikhlas untukmu. Ada maupun tidak ada dirinya cinta ini akan tetap kujaga. Maka, inilah cinta yang seutuhnya. Cinta yang tidak termakan waktu, cinta yang tidak dibatasi kematian, cinta yang tak termakan usia, cinta yang tahu dimana akhirnya berujung.
Sahabatku…
Inilah kisah sosok pencinta sejati yang dimiliki oleh dokter muda. Mudah-mudahan dari kisahnya, kita dapat mengambil pelajaran berharga bahwasanya cinta memang harus memiliki. Selamat menikmati!!!
Kepergianmu yang begitu cepat meninggalkan dunia ini…meninggalkan diriku dan kedua anak kita (Ubaidillah dan Syifa)..apalagi engkau pergi dalam keadaan mengandung anak kita…sang mujahid atau mujahidah kecil calon penghafal Qur’an…sungguh bagaikan mimpi.
Masih hangat dalam ingatanku tawa candamu,suaramu,kenangan indah bersamamu Dinda…bahkan hari-hari terakhir bersamamu…tidak ada tanda-tanda bahwa Dinda akan meninggalkan kami untuk selama-lamanya.
Seiap kali aku mengingat dirimu…mata ini tidak tahan untuk meneteskan airmata..bahkan saat aku menulis surat ini.Saat kutatap wajah anak-anak kita…aku sangat sedih bahwa mereka harus berpisah dengan umminya begitu cepat…disaat mereka membutuhkan belaian kasih sayang darimu.
Masih hangat dalam ingatanku detik-detik terakhir saat Dinda pergi untuk menghadap Sang Kholiq… Allah membangunkan diriku saat engkau menghadapi sakaratul maut..ketika itu tepatnya hari jumat 11 maret pukul 03.00 dini hari…aku terbangun saat mendengar suaramu yang tidak seperti biasanya..berbagai upaya aku lakukan untuk membangunkan dirimu sampai anak-anak terbangun dan bertanya sambil menangis…”kenapa ummi tidak bangun-bangun Abi..?”..akupun hanya bisa menghibur mereka “Ubaid dan Syifa doakan Ummi ya Sayang”.
Melihat keadaan istriku yang tidak sadar,kuperhatikan nafasnya yang sudah berhenti..namun aku masih belum yakin bahwa istriku sudah pergi..maka saat itu juga aku telfon pamannya yang kebetulan tinggal tidak jauh dari tempat kami…maka kami pun membawanya ke rumah sakit bersama dengan anak-anakku.
Setibanya di rumah sakit..maka dokterpun memeriksanya..dan hasilnya bahwa istri dan bayi kami sudah meninggal dunia… meninggalkan kami untuk selama-lamanya.Dalam hati aku bertanya…secepat inikah Dinda meninggalkan kami..Maka aku panggil kedua anakku Ubaid dan Syifa untuk mencium Ummi dan Adiknya yang masih dalam kandungan.
Aku kataka…”Cium ummi dan adik nak..katakan selamat jalan Ummi..ubaid dan syifa sayang sama Ummi..kemudian mereka mencium perut umminya dan “selamat jalan adik..jaga ummi ya..”.Kami pun semua menangis melepas kepergiannya menghadap Robbul Alamin
Selamat jalan..wahai Mujahidahku tersayang…
Dinda memang terlahir untuk menjadi mujahidah…Allah telah membentuk dirimu untuk hidup tegar.Sebagai anak semata wayang..Dinda pun harus kehilangan kedua orang tua saat usia remaja.Ketegaranmu terhadap agama Allah tidak menyurutkan niatmu untuk menjadi seorang Dokter.Bahkan setelah menyandang gelar dokter..perjuanganmu semakin besar untuk Islam.
Selamat Jalan ..wahai Mujahidahku tersayang…
Kepergianmu yang begitu cepat…seakan-akan menyadarkan semua orang bahwa memang ajal adalah sebuah misteri yang hanya Allah yang mengetahui.Semuanya adalah titipan dari-Nya yang setiap saat Dia berhak untuk mengambilnya dangan caraNya yang Maha Bijaksana.Walaupun terasa begitu pahit…tapi aku yakin..bahwa inilah yang Terbaik yang Allah berikan kepada kami.
Selamat Jalan ..wahai Mujahidahku tersayang…
Kami relakan kepergianmu untuk bertemu dengan Allah…Dia begitu sayang kepada Ummi dan adik.Dan inilah saatnya Allah mengajarkan kepada kami tentang makna kesabaran dan keridhoan.Abi faham..untuk menjadi single parent tidaklah mudah…tapi inilah episode kehidupan yang harus Abi lewati..Allah telah mengambil Ummi dan Adik..tetapi masih menyisakan Ubaid dan Syifa yang juga merupakan amanah dari-Nya.Semoga Abi diberikan kekuatan dan kesabaran untuk mendidik mereka menjadi mujahid dan mujahidah seperti Abi dan Umminya atau bahkan lebih baik…Aminnn Ya Hayyu ya Qoyyuum…
Selamat Jalan..wahai Mujahidahku tersayang…
Semoga kepergianmu dan anak kita tercinta..merupakan tanda-tanda kebaikan husnul khotimah..Dinda pergi tanpa menyusahkan kami dan bertepatan dengan hari Jum’at.Dinda lebih tahu dari kami semua…karena Dinda sendiri yang merasakannya..bahkan mungkin saat ini Dinda sedang bermain-main dengan si kecil disana.Semoga Allah melapangkan kubur Dinda dan menjadikaannya sebagai taman syurga.Selesai sudah tugas Dinda untuk menemani kami di dunia..kami akan sangat merindukanmu…
Selamat Jalan …..wahai Mujahidahku tersayang…
Yaa Allah….dariMu semua kebahagian dan duka ini…semua peristiwa adalah cara Engkau berbicara dan menyapa kami.Kami yakin bahwa semua yang engkau takdirkan adalah yang TERBAIK .Engkau Maha Bijaksana untuk menguji hamba-hamba-Mu..
Sahabatku.
Tulisan tangan dokter ini, membuat kami semakin sadar bahwa mencintai itu persoalan bagaimana kita mampu menjadi orang terbaik, di saat orang lain meragukan kemampuan kita, di saat kita ditinggal orang yang kita cintai, mencitai itu bagaimana seorang mampu memaknai sisa-sisa kenangan yang terindah yang pernah tercipta bersama orang yang kita cintai. Bukan malah menyalahkan, takdir yang tidak bersahabat dengan kita, bukan malah menyalahkan ketidakadilan tuhan pada kita. Atau dengan kepasrahan nyata, anda mengatakan cinta tak harus memiliki. Percayalah! Hakekat cinta itu memiliki, kalau anda tidak siap memiliki cinta berarti diri anda sendiri tidak mampu memberi kesempatan orang lain untuk mencintai anda.
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepad dokter ini. Makanya , kisah saya abdikan dalam buku saya.
Info terakhir yang kami dapat mengenai dokter ini, sampai sekarang beliau belum menikah. Disamping kesibukannya di rumah sakit. Beliau juga tetap setia menjaga dua buah hati hasil dari benih cintanya.


Read more: http://www.resensi.net/kisah-cinta-seorang-dokter/2012/10/#ixzz2H0uddi3P

Aku dan Tukang Ojek


.


Aku seorang tukang ojeg anak sekolah yang berasal dari Tanjung Pinang, aku ngojeg dari kelas 3 SMA sampai aku kuliah. Banyak orang menjelekan pekerjaanku itu, mulai dari tetangga dan bahkan temanku sendiri tapi aku tidak menghiraukan ejekan tersebut yang penting bagiku itu kerjaan yang halal apalagi di saat kondisi keluarga yang serba kekurangan dan dilihat kondisi sekarang saat ini susah untuk mencari kerjaan, tukang ojeg itu lebih baik daripada pekerja kantor atau pejabat yang melakukan korupsi.
Cita-citaku adalah seorang guru dan sekarang aku kuliah semester enam di Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Fakultas Tarbiyah jurusan B. Indonesia, sehingga untuk memenuhi cita-citaku aku membantu Ibu jadi tukang ojeg, tiap hari aku ngojeg dari jam 06.30 sampai dengan jam 01.30 setelah itu aku istirahat sebentar kemudian jam 02.00 aku berangkat kuliah tiap hari kerjaanku seperti itu kecuali hari minggu karena aku ngojeg anak SD dan aku mempunyai pelanggan sebanyak 37 orang.
Pertama kali ngojeg sempat mempunyai perasaan malu dan ingin berhenti tetapi aku berfikir kembali buat apa malu…? profesi ojeg itu mulia yang terpenting rejeki yang dihasilkan halal dan kalau aku tidak bantu Ibu bagaimana aku bisa menggapai cita-cita mulia itu, dari sejak itu apapun yang dikatakan orang aku abaikan bahkan tidak dianggap sama sekali.
Suka duka aku hadapi ketika lagi ngojeg mulai dari cuaca baik itu panas atau hujan aku harus terus jalan karena itu kewajibanku bahkan kejadian yang paling parah ketika ibu dari anak pelangganku melapor bahwa anaknya tidak ada di sekolah dan ternyata anak itu diculik tapi alhamdulillah anak tersebut dikembalikan ke sekolah karena diperjalanan anak itu terus merengek-rengek sehingga penculik gak betah dan mengembalikan anak tersebut ke sekolah.
Walaupun tiap hari kerjaanku lumayan melelahkan, setelah ngojeg kemudian aku berangkat kuliah tapi aku menikmati hal tersebut mungkin itulah yang terbaik bagiku untuk saat ini makanya aku menjalani kerjaan itu dengan senang hati sehingga semua itu mudah bagiku.
Aku yakin setelah aku lulus kuliah pasti Allah SWT mempunyai rencana yang terbaik bagiku dan yang paling terpenting ada satu laki-laki yang baik yang meminangku bahkan keluarganya bangga terhadapku.


Read more: http://www.resensi.net/hidup-dari-kerjaan-tukang-ojeg/2012/11/#ixzz2H0tjCOOI

Fase : Perjalanan Kita


.


Kala itu kita pernah hidup di rahim, dan kita menyebutnya sebagai surga Azali.
Semua doa, harapan, dan sari-sari kebaikan kita nikmati.
Seperti matahari pagi yang menyinari sebuah taman bunga.
Ia selalu dirawat oleh pemiliknya sehingga orang yang melihatpun bersuka cita karenanya.
Sampai suatu masa dalam rahim, Tuhan meminta kesaksian kepada kita : “Bukankah Aku ini Tuhanmu ?” dan kita menjawab : “Benar Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”.
Hendak kemanakah kita ?
Sampai suatu masa kita terlahir ke dunia, kita menangis dan orang di sekeliling kita menyambut dengan tawa…
Kala itu kita mengenal apa itu kasih sayang keluarga dan kita menyebutnya masa kanak-kanak.
Sampai suatu masa kita mencapai akil baligh, kita bersuka cita dan orang di sekeliling kita berpesan, “Peganglah akhlak yang telah kami ajarkan semasa kanak-kanakmu dulu…”
Kala itu kita mengenal apa itu cinta kasih, pertemanan, permusuhan, dunia dan kita menyebut itu semua pendewasaan.
Dan kita mulai menulis catatan amal, baik dan buruk.
Sampai suatu masa, kita menemui suatu petunjuk menuju kebenaran hakiki.
Hendak kemanakah kita ?
Ada yang mengikuti petunjuk itu dan ada pula yang mendustakan. Namun tak sedikit yang menerima petunjuk harus menyerah. Kala itu kita menyebutnya ujian.
Ketahuilah kawan,
Sampai pada akhirnya kita akan meninggalkan dunia ini, yang mana orang-orang menyebutnya kematian.
Namun ada 2 pilihan :
Hendak tertawa atau menangiskah kita? sebagaimana orang di sekeliling kita melepas kita dengan tangisan…
Akhirnya, hanya kepada Tuhan kita akan akan kembali…


Read more: http://www.resensi.net/fase-perjalanan-kita/2012/12/#ixzz2H0tRWTVN

Anak- Saham Titipan Bagian Penting Kehidupan Kita


.


Sahabat resensi.net. Mungkin kita sering melihat turun naiknya nilai saham di papan saham. Atau kita sering melihat dan mengawasi laju pertumbuhan bisnis dan usaha yang kita jalankan. Jika turun, segera kita ambil tindakan agar grafik kembali menanjak. Dan bila naik, kita berpikir untuk pengembangan bisnis selanjutnya. Terkadang kita mati-matian menguras tenaga dan pikiran untuk mengambil strategi dan menerapkannya ke dalam langkah yang diambil.
Sahabat.. kita sering terlena dengan naik turunnya usaha, karir maupun bisnis yang kita jalankan hingga terkadang lupa dengan saham dan aset yang telah Allah percayakan kepada kita. Saham tersebut adalah putra-putri kita.
Sebagian kita menganggapnya sebagai hadiah yang kita peroleh dengan gratis. Padahal terkadang ada sebagian kita, untuk mendapatkan kepercayaan mengasuh seorang putra, berulang kali menengadahkan tangan dan berulang kali berdoa. Setelah diberi kepercayaan tuk mengasuh anak, doanya menjadi hilang, pengawasan pendidikan menjadi berkurang.
Jika kita terlena dengan saham-saham dan aset-aset bisnis dan lupa untuk mengangkat saham amanah ini, maka kita akan rugi tidak hanya didunia, namun juga diakherat.
Segeralah kita mengangkat saham-saham ini, agar mereka menjadi dekat dengan orang tuanya, dekat dengan akheratnya, dekat dengan Tuhannya. Menjadi kebanggaan orang tua. Khusunya kebanggaan orang tua saat dihari pertanggung jawaban dihadapan Allah. Karena anak kita bisa didorong untuk masuk ke surga, namun karena anak pula kita dapat terseret ke neraka.
Sahabatku, yuk.. kita jaga putra-putri kita, dari pergaulan yang semakin menggila. Agar kita bahagia diakhirnya..


Read more: http://www.resensi.net/anak-saham-titipan-saham-bagian-penting-kehidupan-kita/2012/12/#ixzz2H0sqPhd8

Cerita Ayam


.


Di sebuah peternakan ayam, di sana ada 25 ayam betina dan 1 ayam jago (jantan) yang umurnya sudah tua sekali.
Karena merasa ayam jago yang tua tadi sudah melewati masa produktif-nya, si pemilik peternakan memutuskan untuk membeli 1 ayam jago lagi yang masih muda.
Tentu saja hal ini membuat si Ayam jago tua menjadi merasa tersaingi.
Si Tua : Eh, kamu jangan serakah ya. Ayam betinanya kan ada 25, kamu boleh ambil yang 15 sedang aku yang 10 ekor.

Si Muda : Tidak bisa. Kamu kan sudah tua dan loyo, pokoknya semua buat aku.
Si Tua : Kalau begitu mendingan kita lomba saja, siapa yang menangboleh ambil semua ayam betina yang ada disini.
Si Muda : Boleh !!!, mau lomba apa ?
Si Tua : Lomba lari 100 m.
Si Muda : Ok, gak masalah.
Si Tua : Tapi karena aku sudah tua, aku minta untuk lari duluan di depanmu 25 m
Si Muda : Boleh (dengan penuh keyakinan).
Lomba lari dimulai. Ayam jago tua lari dulu 25 meter, kemudian Ayamjago yang muda menyusul dengan kecepatan dua kali lipat.
Eh, waktu hampir bisa nyusul ayam tua, si ayam jago muda menggelepar dan mati seketika ditembak oleh pemiliknya. Sambil memungut ayam muda tadi, si pemilik menggerutu.. .
"SIAL, INI AYAM JAGO-HOMO ke SEPULUH YANG AKU BELI BULAN INI.
BUKAN-NYA NGEJAR BETINA, MALAH NGEJAR AYAM JAGO TUA INI !!!."

Survey tentang Menikah


.

Ada Seorang temen pernah bertanya"eh, kalo gw nikah tapi dengan gaji gw yang cuma Rp#### bisa ga ya?
hmmm.....

Maka dari pertanyaan itu aku membuat survey asal, dan berikut adalah daftar pengeluaran standar bulanan setelah merit Sekedar berbagi aja, buat temen2 yang mungkin juga mengalami 'Matery after merit phobia syndhrome'

Daftar anggaran bulanan (asumsi :disusun berdasarkan skala proritas, disusun dengan sangat2 relatif, dan berdasarkan basic needs standar menengah ke bawah)

1. Makan
Dengan asumsi sekali makan adalah 5000 Maka makan 3x sehari, kali 2 orang (karena lagu sepiring berdua cuma berlaku pada saat pacaran ajah), kali 30 hari adalah Rp 900.000
Tips Rajin2 ke kondangan atau sunatan, dan bawa pulang nasi kotaknya Pasti lebih ngirit

2.Kontrakan
Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya uda botak, tapi masih galak, dan punya anjing belum jinak Maka dana untuk kontrakan sekitar 500.000/bulan
Tips Tinggallah di Pondok Mertua Indah Niscaya 2 dana diatas gak akan pernah ada Di pondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk 'makan ati'(^__^)

3. Listrik dan Air
Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pake jetpam maka anggaran untuk listrik adalah 100.000/bulan
Tips Jangan pake AC, cukup AC (angin cendela) Jangan suka main Plestesyen, cukup main monopoli,sudamanda atau gaple ama istri terasa lebih romantis

4. Transportasi
Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling irit ritrit, maka untuk ongkos bensin dan servis adalah 100.000
Tips Gunakanlah Bensin campur! (maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit) Atau ikutlah "Nebeng Fans Club", dengan alasan mempererat silaturahmi dengan yang ditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan terasa lebih menyenangkan

5. Komunikasi
Dengan asumsi pake cdma yang 1000/menit maka untuk sebulan, ongkos komunikasi berdua adalah 100.000
Tips Pakelah 'FREN' yang lebih murah (maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggal bilang "Freeen...minjam HP nyadong freen...")

6. Keperluan sehari2
Seperti sabun, odol, shampoo, dll dsb Dengan asumsi tidak pake fesyel, krimbat, manikyur, pedikyur, kukyur2 maka alokasi dana untuk ini sebesar 50.000
Tips:Mandi kalo perlu saja Kalo dulu 2 kali sehari,jadi 2 hari sekali Untuk ngirit odol kembalilah memakai tumbukan batu bata

7. Kesehatan
Seperti minyak kayu putih, vitamin, obat pusing (ini penting buat pengantin baru wekekekek!), maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar 50.000
Tips Jaga kesehatan Jangan begadang...kalo tiada artinya...begadang bole saja...asalkan sambil ronda (halah!!)

8.Entertaiment
Nha ini kalo ada uang lebih aja, bisa laah sekali2 nomat, liat live music, lari pagi di monas, atau makan martabak sekali2
Jadii...Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap bulan adalah sebesar :
1.800.000/bulan
(weleeh dah...masih gede juga ya…?!?)
Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen2 ketika pengen nikah,untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang ada.Kalopun masih 'besar pasak daripada tiang'Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang...ataauu. ..ga usak pake pasak, tapi dipaku aja!
Tapi ada 1 hal yang ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika anda memutuskan untuk menikah

(serius mode on*)
Yaitu, berkah menikah
Selalu, Tuhan akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha dan berdoaSelalu bersukur dan percaya bahwa Tuhanlah raja dari segala raja akunting!
so, stop accounting, just do it! ;))

Kumpulan Humor sejenak


.

Bihun dan IndomieBihun sangat iri hati terhadap Indomie. Setiap kali bertemu di supermarket mereka tidak pernah bertegur sapa, bahkan Bihun sering mengolok-olok Indomie di depan umum, "Dasar kribo jelek hiiih, mentang-mentang kuning & gemuk aja orang-orang lebih suka sama dia, nggak tau malu."
Hari-hari berlalu dengan semakin menumpuknya rasa kebencian. Indomie tetap adem ayem, tidak peduli Bihun mau bilang apa. Pikir Indomie, "Kafilah menggonggong, gue berlalu aah..." Suatu hari di supermarket muncul barang baru bernama Spaghetti. Saking tidak kuat menahan emosi, Bihun berlari dari raknya dan memukuli kepala Spaghetti sambil berteriak, "Jangan kira gue enggak ngenalin elu ya !! Meskipun di-bonding begitu, gue tetep tau elu si kribo jelek itu !!!"


Letak
Dodo sepulang dari sekolah bercerita pada babenya yang nggak pernah sekolah "Be..tadi aye dimarahin ama pak guru." "Emang loe salah ape Do.." "Tadi aye kagak bisa jawab pertanyaan pak guru." "Emang loe ditanye ape..?" "Pak guru tanye..dimana letaknya Washington.. " "Mangkenye Do..laen kali kalo' loe ngeletakin sesuatu jangan ampe lupe letaknye."

Kucing 
Budi pada dasarnya tidak menyukai kucing. Ia semakin benci ketika istrinya memelihara seekor kucing. Budi merasa istrinya jadi lebih perhatian pada kucingnya daripada dirinya. Suatu hari Budi memutuskan untuk membuang kucing tersebut secara diam- diam. Ketika istrinya sedang mandi, ia pamit pergi keluar sebentar dan dibawanya si kucing.
Ketika Budi bermobil sekitar 10 km dari rumah, ia pun membuangkucing tersebut. Anehnya ketika ia sampai di rumah, si kucing sudah ada di sana. Budi heran campur berang. Sore harinya ia pergi lagi. Kali ini si kucing dibuangnya lebih jauh lagi. Namun tetap saja, sesampainya di rumah, kucing istrinya tersebut telah berada di sana. Budi berusaha membuangnya lebih jauh lagi, lebih jauh lagi, tapi tetap Saja si kucing kembali ke rumah mendahului dirinya. Suatu hari ia tidak saja membawa si kucing pergi jauh, tapi juga berputar-putar dulu. Budi belok kanan, belok kiri, belok kanan,belok kanan lagi, berputar-putar sebelum akhirnya membuang kucing yang dibawanya. Beberapa jam kemudian ia menelepon istrinya. "Tik, kucingmu ada di rumah?" tanya Budi. "Ada, kenapa? Tumben nanya si Manis segala," jawab istrinya agak heran. "Panggil dia Tik, aku mau tanya arah pulang. Aku kesasar....! "

Masalah Pendengaran
JERI pergi ke dokter mengeluh tentang istrinya yang sudah hilang pendengaran. "Seberapa burukkah pendengarannya? " tanya dokter. "Entahlah, Dok. Yang jelas saya mesti harus berteriak kalau bicara dengannya." "Oke, cobalah anjuran saya. Berdiri sekitar 6 meter darinya, lalu katakan sesuatu. Kalau dia tak bisa mendengarmu, berdirilah lebih dekat darinya,lalu katakan yang Anda katakan tadi. Kalau dia belum juga mendengar, teruslah mendekat. Dengan begitu saya akan tahu berapa jarak maksimal pendengarannya. " Maka, Jeri pulang ke rumah dan mendapati istrinya sedang memasak di dapur. Dari jarak 6 meter ia berteriak, "Makan apa kita malam ini?" Tak ada jawaban. Lalu ia mendekat lagi, berhenti di jarak 5 meter dan menanyakan hal yang sama. Juga tak terdengar jawaban. Begitu juga pada jarak 3 meter. Akhirnya, ia berdiri di samping istrinya. "Makan apa kita malam ini?" katanya setengah berteriak.Istrinya berbalik menghadap Jeri, memelototinya, dan berteriak: "Untuk keempat kalinya kubilang: KAMBING GULING!"

Pisau LipatKejadian ini terjadi pada suatu hari di tengah hutan, ketika diadakan pendidikan dasar untuk para pencinta alam. Seorang senior(instruktur) menemukan sebuah pisau lipat yang tergeletak di atas tanah. Menurut ketentuan yang berlaku selama pendidikan dasar, barang siapa yang meninggalkan sesuatu selama perjalanan harus dihukum.Senior tersebut dengan segera mengambil pisau lipat tadi dan bermaksud untuk menghukum siswa pendidikan dasar yang telah lalai meninggalkan pisau lipatnya.
Setelah para siswa berkumpul semua, sang senior dengan nada berwibawa berkata, "Siapa yang merasa kehilangan pisau lipat di tengah perjalanan tadi?" Tak ada satu pesertapun yang berani menjawab. Kemudian sang senior menambahkan, "Hayo cepat? saya sebenarnya sudah tahu siapa pemilik pisau lipat ini karena namanya terukir disitu. Tapi saya ingin kejujuran kalian untuk mengaku!" Masih tidak ada jawaban dari peserta. "Karena tidak ada yang dengan jujur mau mengakui kesalahannya maka saya akan panggil namanya !!!" Peserta masih saja diam. Akhirnya sang senior habis kesabarannya, diambilnya pisau lipat tadi kemudian dengan lantang dia berkata, "Stain... maju ke depan!" Para siswa saling melirik kalau-kalau ada yang maju ke depan. Karena tidak ada yang maju ke depan si senior berkata lagi, "Saya panggil sekali lagi yang bernama STAINLESS STEEL untuk maju ke depan !!!"

Kodok, Kura-kura dan kaki seribuAda tiga friends, satunya kura2..satu lagi kodok..terus satunya lagi uler kaki seribu. Suatu hari kura2 mengundang dua temennya kerumahnya buat pesta kecil2an. So.. mereka bertiga bikin pesta kecil di rumah kura2. Setelah asyik ngobrol, makan, minum and lain-lain... si kodok berkata : "Eh..dari tadi kayaknya ada yang kurang ya..elu pada ngerasa gak..Oh iya kita kok gak ngerokok ya..pantesan mulut asem banget nih.."
Kura2:"iya ya..sorry gue lupa nggak nyediain rokok...kalo gitu lu beli aje deh 'Dok..warungnya deket khan..!"
Kodok:"Lho koq gue sih.. khan tuan rumahnya elu 'Ra.."
Kura2:"iya sih.. tapi khan gue jalannya lambat. kalo elu khan bisa cepet..!!"
Kodok:"Ah.. nggak bisa gitu donk!!..lagian kalo soal cepet..pasti si uler kaki seribu lebih cepet dari gue..kakinya aja ada seribu!!!"
Kura2: "Oh iya ya.. Elu aja deh yang pergi..uler Kaki seribu.."
Uler K.1000: "koq jadi gue sih.."
Kodok : "Udah ..nggak apa-apa..elu aja..buruan. ."
Akhirnya si Uler K.1000 pergi juga untuk membeli rokok.
Si Kodok dan Kura2 nungguin sambil ngegosipin artis-artis lokal. Lima menit menunggu...si Uler K.1000 belum dateng juga...10 menit..20 menit...satu jam...dan ternyata sampe tiga jam Uler K.1000 gak nongol2 juga.
Kodok: "Kooq Uler K.1000 nggak pulang2 ya..?"
Kura2: "Iya nih..gue jadi kuatir..kita susulin aja yuk, Dok...!"
Kodok: "ayuk deh..!"
Tapi pas si kura2 buka pintu...ternyata uler K.1000 udah ada di depan pintu.
Kura2: "Nah ni dia..!"
Kodok: "Iya nih dari tadi ditungguin juga...mana rokoknya. mulut gue udah asem banget nih..?!"
Uler K.1000: "Boro2 rokok...jalan aja belom..!!"
Kodok: " Haah belom jalan ...emangnya dari tadi ngapain aja...?
Uler K.1000: "Yeeeeeeeee. .elu nggak liat nih...gue lagi PAKE SEPATU!!!??? ????

Selasa, 08 Januari 2013

'Merana di Barca, Villa Masih Ingin Bertahan karena Keluarga'

Diposting oleh cathy khaterina di 04.11 0 komentar

FOTO:AFP/Lluis Gene
Barcelona - David Villa dikabarkan sudah "gerah" di Barcelona. Tetapi ia disebutkan tak bakal pindah di bursa transfer musim dingin karena alasan keluarga.

Penyerang internasional Spanyol itu saat ini sudah kembali bisa merumput setelah absen panjang karena cedera. Namun, Villa dilaporkan tidak puas karena sekarang jarang dapat kesempatan.

Hal itulah yang kemudian membuat masa depannya di Barca dispekulasikan. Di sisi lain, sejumlah klub besar Eropa juga disebut-sebut meminatinya. Arsenal adalah salah satunya.

The Gunners bahkan dilaporkan sudah mengajukan tawaran resmi ke Barca dalam upaya memboyong Villa di bursa transfer musim dingin ini.

Akan tetapi pemain berusia 31 tahun itu tampaknya belum akan berganti klub, setidaknya sampai musim panas nanti kendatipun dikatakan memang sedang bersedih hati dan merana akibat situasinya di Barca. Keluarga jadi alasannya.

"Istrinya diprediksi akan melahirkan seorang bayi laki-laki bulan Februari, anak ketiga mereka. David tak ingin pergi, jadi kans pindah saat ini kecil," kata seorang sumber yang dekat dengan Villa kepada Daily Star.

"Tapi David memang ingin pergi--ia merasa frustrasi dan juga sedikit sedih. Masa-masanya saat ini di sini (Barca) bukanlah periode terbaik," lanjut sumber itu seperti dikutip Sportsmole.

Jumat, 04 Januari 2013

Nilai Diri Kita

Diposting oleh cathy khaterina di 05.50 0 komentar

injak motivasiPada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat kaket tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka, dan berkata:
“Siapa diantara kalian yang mau uang Rp. 50.000!!” Semua anak itu terhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”

Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Di remasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yang masih mau dengan uang ini lusuh ini?” Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan.
“Tapi,, kalau kakek injak bagaimana? “. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Di pijak dan di tekannya dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya: “Siapa yang masih mau uang ini?”
Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan. :)
***
Sahabat Resensinet, cerita diatas sangatlah sederhana. Namun kita dapat belajar sesuatu yang sangat berharga dari cerita itu. Apapun yang dilakukan oleh si Kakek, semua anak akan tetap menginginkan uang itu, Kenapa? karena tindakan kakek itu tak akan mengurangi nilai dari uang yang di hadiahkan. Uang itu tetap berharga Rp. 50.000
Sahabat resensinet, seringkali, dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil, kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang di berikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. Kita merasa di sepelekan, di acuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh lingkungan kita.
Namun, percayalah, apapun yang terjadi, atau *bakal terjadi*, kita tak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf.
Kita tetap tak ternilai di mata Allah.
Nilai dari diri kita, tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari apa yang kita dapat. Nilai diri kita, akan dinilai dari akhlak dan perangai kita. Tingkah laku kita. seberapapun kita diinjak oleh ketidak adilan, kita akan tetap diperebutkan, kalau kita tetap konsisten menjaga sikap kita.
Sahabat, akhlak ialah bunga kehidupan kita. Merupakan seberapa bernilainya manusia. Dengan akhlak, rasa sayang dan senang akan selalu mengikuti kita, dan merupakan modal hidup.
Orang yang tidak mempunyai akhlak, meskipun ia berharta, tidak ada nilainya. Meskipun dia cantik, tapi jika sikapnya buruk dan tiada berakhlak, maka kecantikannya tiada berguna baginya. Begitu pula dengan orang yang berpangkat tinggi, tanpa akhlak, dia menjadi orang yang dibenci.
Guys, thanks for reading. Hope u r well and please do take care. Wassalamualaikum wr wb. Salam hangat!!!


Read more: http://www.resensi.net/nilai-diri-kita/2009/11/#ixzz2H0xvuvev

Kita Saling Terhubung dan Berhubungan

Diposting oleh cathy khaterina di 05.49 0 komentar

Disuatu negara, secara rutin diadakan pameran hasil tanaman terbaik yang dihasilkan oleh tanah-tanah di negara tersebut. Dan tiap petani yang menghasilkan tanaman terbaik akan mendapatkan penghargaan dari raja dan perdana menteri (pemimpin tertinggi dari negara tersebut).
Dan seorang petani, dapat menumbuhkan jagung-jagung terbaik sehingga sudah 10 kali berturut hasil buminya masuk kepameran.
Satu tahun wartawan mewawancari dan mendapatkan sesuatu yang menarik tentang bagaimana ia dapat menumbuhkan jagung unggulan. Wartawan menemuan bahwa selain petani selalu menanam biji benih jagung unggulan, dia juga memberikan biji unggulan kepada tetangganya secara gratis.
“Kenapa anda memberikan benih jagung unggulan kepada tetangga anda? Bukankah mereka juga akan menjadi pesaing anda di tahun berikutnya?” tanya wartawan.
“Kenapa? Apakah bapak tidak tahu jika angin mengambil serbuk sari dari pematangan jagung yang ia tanam, juga dari pematangan jagung tetangga saya. Jika tetangga saya menanam benih jagung dengan kualitas rendah, tentu akan menurunkan kualitas jagung saya. Jika saya menanam jagung dengan benih yang baik, maka saya harus membantu tetangga saya menanam jagung yang baik pula.”
Petani ini sangat menyadari keterkaitan hidup. Jagungnya tidak akan berkualitas jika jagung tetangganya tidak berkualitas.
Sahabat pecinta motivasi, dalam hidup ini ada keterkaitan diantara kita. Tidak hanya saya dan sahabat yang membaca tulisan ini, namun semua orang.
Kita yang ingin hidup dengan damai, makai harus membantu tetangganya untuk hidup damai.
Kita yang ingin hidup dengan baik, makai harus membantu tetangganya untuk hidup baik. Menemukan nilai kehidupan yang dijalaninya.
Dan mereka yang memilih bahagia harus membantu orang lain untuk menemukan kebahagiaan, membantu menemukan kesejahteraan orang lain.
pelajaran yang dapat dipetik: Jika ingin menanam jagung yang berkualitas, kita harus membantu tetangga kita menanam jagung yang baik berkualitas pula.


Read more: http://www.resensi.net/kita-saling-terhubung-dan-membutuhkan/2012/08/#ixzz2H0xcLXEr

Kasih Sayang Seorang Ayah

Diposting oleh cathy khaterina di 05.47 0 komentar

Seorang gadis yang sangat cantik, tinggi dan berkulit putih, dia bernama dina. Dia tinggal sebuah daerah yaitu SIDAYU. Dia tinggal bersama mamanya dan ayah tirinya.
Dina adalah anak yang lemah lembut, tapi, sejak ayah dan ibunya berpisah, Dia menjadi anak yang nakal, dan tidak punya sopan santun. Dina memilih tinggal bersama mama nya, sejak itu lah, hubungan Dina dengan ayahnya mulai berkurang. Dina yang tidak diperbolehkan mamanya berhubungan lagi dengan ayahnya.
Suatu ketika, ayah nya menelfon Dina karena ayahnya kangen sama dina, tapi sayangnya dina menjawab telfon dengan suara yang keras dan tidak sopan santun.
“ ngapain kamu nelfon aku ?, aku bukan anak mu lagi”
“ ini aku ayahmu nak, ayah kandung kamu”. Dengan sabar ayahnya menjawab dengan perlahan, ayahnya tidak mau Dina semakin benci sama ayahnya. Pada saat itu Dina langsung mematikan hp nya, Dina hanya berbicara baik kepada ayahnya kalau Dia lagi membutuhkan uangnya.
Semua temannya banyak yang memberi nasehat kepada Dina, agar lebih sopan pada ayahnya, semua temannya sangatlah prihatin kepada Dina dengan sikapnya tersebut.
“Dina, itu ayah kandung kamu, kamu tidak sepantasnya berbicara kasar seperti itu, meskipun ayah mu sudah bercerai degna mama mu, bukan berarti dia bukan ayah kamu lagi din.”. kata temannya
“ tau apa sih kamu tentang keluarga aku, kamu itu sok tau ya, jadi orang jangan sok tau deh, urus aja sana keluarga kamu, udah benar apa belum.” Jawab Dina dengan wajah marah
Mama nya Dina telah salah mendidik anaknya, karena Dina menjadi benci kepada ayahnya karena mama nya yang tidak memperboleh kan Dina untuk berhubungan lagi dengan ayahnya.
Suatu ketika, Dina kehabisan uang dan tidak berani meminta mama nya, dan akhirnya Dina pun menelfon ayahnya untuk segera mengirimkan uang secepatnya.
“ayah, ayah sekarang ada dimana ?, Dina lagi butuh banget nih sama ayah” ucap Dina.
“iya nak ada apa ??”. jawab ayah dengan tersenyum bahagia karena mendengar perkataan dina yang sangat sopan kepada ayah nya.
“ayah, aku lagi butuh uang sekarang nih yah, ayah mau tidak kirim uang ditabungan aku sekarang ?”. tanya Dina
Ayahnya yang mendengar Dina membutuhka uang, ayahnya tidak berfikir dua kali lagi. Dan ayahnya yang tidak mau Dina kesulitan, pada saat itu juga Ayahnya langsung mengirim uang pada tabungan Dina. Ayahnya sangat lah sayang pada Dina, meskipun ayahnya diperlakukan seperti itu sama Dina, tapi ayahnya masih sabar dan masih sayang pada Dina.
Dina yang memilih ikut dengan mamanya dan ayah tirinya, dan Dia sekarang memilih lebih patuh terhadap ayah tirinya, meskipun ayah tirinya tersebut tidak sebegitu sayang terhadap Dina. Ayah tirinya telah memiliki dua anak yang masih kecil. Dina sangat tidak sadar bahwa yang telah dia pillih adalah salah. Ayah tirinya memang baik, karena ayah nya kaya raya, jadi Dina bisa membeli barang apa saja yg dia mau.
Mama nya yang pernah bilang pada Dina “ jangan pernah menerima uang atau pun barang dari ayah mu yang dulu, orang yang pantas kamu panggil ayah adalah ayah yang sekarang”. Kata mamanya. Dina yang pada saat itu baru memasuki masa remajanya, dan sifatnya masih kekanak-kanakan, dia selalu menuruti apa kata mamanya, karena dia sangat takut pada mamanya.
“mama, kenapa aku harus membenci ayah aku ?” tanya Dina pada mamanya.
“ayah kamu itu tidak pantas untuk kamu nak, dia ayah yang sangat jahat” jawab mama.
Dina yang teringat pada masa kecil nya dulu, ayah lha yang mengajari dia menaiki sepeda, sehingga dia bisa menaiki sepeda, ayah yang selalu tegas dalam hal apa pun. Tapi Dina selalu berfikir bahwa ayah nya adalah orang yang jahat, yang tega meninggalkan Dina dan mama nya. Dina pernah mengirim sebuah pesan kecil kepada ayahnya, “kamu ayah yang jahat, yang tega meninggalkan Dina dan mama”.
Dina yang tidak tau mana yg benar dan mana yang salah, dina selalu mengirim pesan kepada ayah nya dengan tulisan “AYAH JAHAT” , tapi ayahnya selalu tegar dalam menghadapi sikap Dina, ayahnya selalu mengirim pesan, menelfon Dina setiap saat, selagi ayah nya bisa, meskipun dengan balasan yang tidak seharusnya diterima oleh ayah, dengan kata-kata kasar.
Dina yang sekarang menjadi anak remaja, dina selau pergi dengan teman-temannya sampai larut malam, meskipun ayah nya tidak satu rumah sama Dina, tapi ayah Dina selalu memantau keadaan Dina. Ayahnya yang pernah melihat dina keluar malam, ayah nya langsung mengirim pesan kepada Dina, dengan kalimat-kalimat nasehat.
“nak, kamu seorang perempuan, tidak sepantas nya kamu keluar malam kaya gitu nak”. Kata ayah
“tau apa sih kamu tentang aku, mama aku aja gak melarang sama sekali, dasar orang tua, ikut campur urusan anak remaja aja” jawab Dina dengan nada yang kasar.
Nasehat dari ayah tersebut, Dina menganggap bahwa itu adalah nasehat yang tidak penting, yang tidak untuk diperdengar. Dina merasa terganggu dengan nasehat-nasehat dari ayahnya.
Pada suatu ketika ayah nya yang sedang tidak punya uang, tiba-tiba Dina meminta uang pada ayahnya, Dina yang memaksa ayah nya untuk mengasih dia uang, tapi ayah nya hanya bisa diam dan tersenyum melihat tingkah laku Dina. Dina akhirnya marah dan mengucapkan kata-kata yanng sangat menyakiti ayah nya.
“KURANG AJAR, APA SIH SUSAHNYA NGASIH UANG, DASAR !!”
Ayahnya yang mendengar ucapan Dina tersebut, hanya bisa diam, seorang ayah tidak mungkin meneteskan air matanya, tapi dalam hatinya, ayah menagis menjerit, melihat tingkah laku anaknya seperti itu. Dina yang melihat ayahnya seperti itu bukannya meminta maaf, tapi dia malah langsung pergi dan memaki-maki ayahnya.
Dina langsung pulang kerumah mamanya, “ kamu dari mana aja dina?”. Tanya mamanya
“ baru pulang dari rumah teman ma, habis kerja kelompok”. Jawab dina dengan perkataan yang gugup. Mama Dina yang pada saat itu berpura-pura percaya pada Dina, padahal mamanya curiga dengan gerak-gerik Dina yang aneh. Mamanya yang harus sering-sering memantau Dina karena kecurigaan nya tersebut. Tapi, Dina mengetahui bahwa mamanya hanyalah berpura-pura percaya pada Dina. Dina sangatlah berhati-hati ketika bepergian kemana-mana.
Dina yang pada saat itu mau keluar malam, tiba-tiba didepan pintu ada seorang wanita yang berdiri, dan itu ternyata mamanya sendiri. Mamanya menanyai kemana Dina mau pergi. “ kamu mau pergi kemanan ?”. tanya mamanya
“ aku mau pergi jalan-jalan sama teman-teman ma, emangnya kenapa ma ?”. tanya kembali
“ kamu beneran mau pergi sama teman-teman kamu ?, kamu tidak pergi sama ayah mu yang jahat itu kan ?”.
“ gak lha ma, aku gak mungkin mau pergi sama orang itu lagi “. Jawab dina.
Mendengar perkataan dari Dina, mamanya merasa lega dan memperbolehkan Dina untuk keluar malam. Mamanya hanya berpesan pada Dina agar tidak pulang malam-malam.
Tapi, Dina pergi kerumah ayahnya untuk meminta uang buat pergi jalan-jalan sama teman-teman nya. Dina yang tidak diperbolehkan ayahnya buat keluar malam, karena takut Dina tersesat dengan pergaulan bebas. Dina memarahi ayahnya yang melarangnya buat keluar malam.
“Lo kira aku ini nenek-nenek apa ?, aku ini anak remaja, butuh hiburan malam ya.” Ucap Dina
“ tapi, itu tidak baik buat amu nak, ayah sangat khawatir dengan keadaan kamu nak”. Jawab ayahnya
“ udah deh, aku kesini Cuma minta uang, kenapa harus mendengar ceramah-ceramah yang tidak penting ini, bosen tau mendengar ceramah-ceramah kamu, kalau tidak punya uang bilang saja, aku gak an minta kok”. Jawab Dina sambil meninggalkan rumah ayahnya.
Dina yang berharap ayahnya memanggil namanya dan mengasih uang, tapi, tidak tepat dengan harapan Dina. Ayahnya malah tersenyum melihat Dina seperti itu. Dina melihat ayahnya tersenyum, semakin marah Dina terhadap ayahnya.
Dina akhirnya pergi malam untuk jalan-jalan dan bersenang-senang dengan teman-temannya. pada saat Dina pulang, ternyata mamanya mengetahui bahwa Dina malam itu pergi ke rumah ayah kandung nya, mamanya sangat marah dan menatap Dina dengan raut wajah yang sangat kejam.
“ kamu dari mana aja ?”. tanya mamanya.
“ aku habis jalan-jalan ma sama teman-teman aku, ada apa sih ma, kok kayaknya curiga banget sama aku ..?” kata Dinda
“ kamu jawab yang jujur, kamu pergi kemana aja ?, apakah kamu ke rumah ayah mu yang jahat itu ??, mama kan udah pernah bilang, jangan berhubungan lagi sama laki-laki itu, laki-laki itu bukan lagi ayah kamu, kamu ngerti gak sih Din ?, jawab yang jujur?”. Tanya mamanya dengan suara yang keras dan kasar
“ iya ma, aku tadi pergi kerumah ayah, tapi aku Cuma minta uang sama dia ma, aku gak bakal ulangin lagi kok ma perbuatan itu”. Jawab Dina.
Mamanya yang hampir menampar pipi Dina, tapi ditahan dengan ayah kandungnya Dina, mamanya kaget melihat kedatangan ayahnya. Dina langdung memeluk ayahnya karena takut dengan mamanya.
“ kamu tidak pantas menampar Dina, dia anak yang tidak punya dosa, dia tidak punya salah apa-apa, kenapa kamu melarang Dina untuk berhubungan dengan aku lagi, aku ini ayah kandungnya??”. Tanya ayahnya kepada mamanya Dina.
Mamanya hanya bisa diam mendengar perkataan itu, dan tidak bisa menjawab dengan satu kata pun.
Dan akhirnya Dina menyadari bahwa ayahnya adalah orang yang sangat baik terhadap Dina, Dina meminta maaf kepada ayahnya, Dina menyesali dengan perbuatanya tersebut, dan Dina akhirnya memilih untuk tinggal bersama ayahnya. Meskipun Dina tinggal bersama ayahnya, tapi, ayahnya tidak pernah melarang Dina untuk bertemu sama mama nya, karena menurut ayahnya, tidak ada kata mantan buat orang tua, dan tidak ada yang bisa menggantikan kebaikan kedua orang tua. Meraka saling berhubungan satu sama lain.
Dina hidup bahagia melihat mama dan ayahnya sudah baikan, meskipun tidak untuk kembali berkeluarga, karena mamanya Dina sudah mempunyai keluarga baru. Yang di inginkan Dina hanya ingin melihat mama dan ayahnya bahagia. Dina selalu menyesali apa yang pernah diperbuat kepada ayahnya, dan tidak ada yang bisa menggantikan ayah kandung nya lagi.


Read more: http://www.resensi.net/kasih-sayang-seorang-ayah/2012/10/#ixzz2H0xGfIwC

Aju Ingin Mama Kembali

Diposting oleh cathy khaterina di 05.46 0 komentar

Sebuah kisah teladan dari negeri China
Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa.
Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.
Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27
Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.
Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.
Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian
ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.
Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.
ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.
Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia
membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.
Zhang Da menyuntik sendiri papanya.
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan ijeksi/suntikan kepada pasiennya.
Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.
Aku Mau Mama Kembali
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da,
Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir.
Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab
apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.
Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun
tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup
untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta
sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.
Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg
istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya…ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.
Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan….bangkitlah! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.


Read more: http://www.resensi.net/aku-ingin-mama-kembali/2008/10/#ixzz2H0wxbhq4

Arti Sebuah Waktu

Diposting oleh cathy khaterina di 05.44 0 komentar

motivasi dalam waktuAlkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil, dia ingin pergi kerja ke kota agar dia bisa mengoprasi wajahnya. Kemudian dia mengutarakan keinginannya untuk kerja di kota kepada kedua orang tuanya, tapi keinginannya tersebut di tolak oleh kedua orang tuanya. Mendengar kata kedua orang tuanya yang menolak keinginannya dia pun menangis, tapi tak berapa lama kemudian ibunya datang menghampiri dia. Dan tiba-tiba ibunya bilang “Kamu boleh pergi ke kota nak”.
Mendengar perkataan ibunya dia pun tersenyum. Dan pagi harinya dia bersiap-siap untuk pergi ke kota. Di tengah perjalanan yang lama dan melelahkan dia istirahat di sebuah rumah, dan dia pun membayangkan, ” andai ku bisa membangun rumah mewah dan dapat mengoprasi wajah ku yang biasa menjadi luar biasa ini.” Tiba-tiba di tengah-tengah lamunannya datang seorang nenek tua menghampirinya, dan bertanya “kenapa nak kamu tersenyum sendiri?”
“Saya sedang membayangkan andaikan saja ku bisa sukses di kota dan dapat mengoprasi wajahku ini”, kata dia. Dan nenek itu mengeluarkan jam kecil dari kantongnya, kemudian nenek itu berkata “Kamu tinggal putar jam itu sesuai dengan putaran jarum jam, bila kamu ingin segera meraih cita-citamu”.
“Baik nek”, kata wanita tadi.
Kemudian tak berapa lama dia memutar jam tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan nenek tadi. Dan tiba-tiba dia bisa bekerja di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Tapi dia tak puas dengan lamanya waktu yang di perlukan agar bisa mengoprasi wajahnya.
Kemudian dia kembali memutar jam tersebut, dan wajahnya pun menjadi cantik. Lagi-lagi dia kurang puas dengan wajahnya, dan kembali dia memutar jam kecil pemberian nenek-nenek yang pernah dia temui sekali lagi. Tapi setelah memutar jamnya dia mendapati wajahnya yang semula cantik jelita menjadi tua dan keriput. Dan dia menyesal dengan keadaan dia sekarang. Kemudian dia kembali menemui nenek-nenek yang memberi dia jam di tempat di mana dia bertemu. Tapi dia tak melihat nenek tersebut karena nenek itu telah lama meninggal. Dia pun hanya bisa menyesal dan menangisi nasibnya.
Teman-teman ku apa pesan yang dapat kita ambil dari kejadian wanita tadi?
  1. Jadilah diri sendiri karena hanya dengan menjadi diri sendiri kita akan menjadi pribadi yang hidup dengan penuh rasa bahagia, damai, dan mulia.
  2. Raihlah cita-cita dengan penuh pengorbanan, kegigihan, dan kedisiplinan waktu untuk belajar.
  3. Kesuksesan bukan datang dari nasib dan keberuntungan, tapi datang dari kerja keras, ketidak putus asaan dan keyakinan.


Read more: http://www.resensi.net/arti-sebuah-waktu/2012/02/#ixzz2H0wOBHSg

Gratis Sepanjang masa

Diposting oleh cathy khaterina di 05.43 0 komentar

peluk.jpgSuatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur. Ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek. Ia pun membaca tulisan itu dan inilah isinya:
Untuk memotong rumput Rp. 5000
Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini Rp. 5000
Untuk pergi ke toko disuruh ibu Rp. 3000
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja Rp. 5000
Untuk membuang sampah Rp. 1000
Untuk nilai yang bagus Rp. 3000
Untuk membersihkan dan menyapu halaman Rp. 3000
Jadi jumlah utang ibu adalah Rp. 25000
Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap. Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu. Lalu ia mengambil pulpen, membalikkan kertasnya. Dan inilah yang ia tuliskan:

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Untuk membawamu ke dokter dan mengobati saat kamu sakit, serta mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurus kamu, gratis
Kalau dijumlahkan semua, harga cinta ibu adalah gratis
Untuk semua mainan, makanan, dan baju, gratis
Anakku… dan kalau kamu menjumlahkan semuanya,
Akan kau dapati bahwa harga cinta ibu adalah GRATIS
Seusai membaca apa yang ditulis ibunya, sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya, dan berkata: “Bu, aku sayang sekali sama ibu” ia kemudian mendekap ibunya. Sang ibu tersenyum sambil mencium rambut buah hatinya.”Ibupun sayang kamu nak” kata sang ibu.
Kemudian sang anak mengambil pulpen dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar sambil diperhatikan sang ibu: “LUNAS”
======
sahabat, seberapapun jasa yang tlah kita berikan kepada ibu, seberapapun uang yang kita dapatkan dan kita berikan kepada ibu, atau seberapapun liter keringat kerja yang kita kumpulkan untuk ibu, tidak akan dapat mengganti kasih sayang seorang ibu.Kasih ibu sepanjang masa. dapatkah kita menukar kasih sayang ibu itu dengan materi? menukar dengan bilangan angka?atau menukar dengan rangkaian kata terima kasih  sepanjang Salatiga – Roma? Tidak sahabat, sama sekali tidak bisa. Oleh karenanya sahabatqu, Berbuat baiklah kepadanya, sayangilah beliau, cintailah beliau, dan doakanlah beliau….
Sahabat, kita beruntung masih diberi kesempatan untuk mencium tangannya, mencium pipinya, memijit kakinya, membuatkan minuman untuknya dan menunjukkan sayang kita kepadanya.  semoga kita dapat terus melayani beliau, di dunia ini, maupun di surga nanti. amin…


Read more: http://www.resensi.net/gratis-sepanjang-masa/2007/10/#ixzz2H0wAZYCF

Berhasil,Gagal dan Takdir

Diposting oleh cathy khaterina di 05.40 0 komentar

Seorang sahabat berkata kepada saya, “Jika ingin melakukan sesuatu maka pilihlah untuk maju dan mencoba, karena kamu akan mendapat dua kemungkinan, yaitu BERHASIL atau GAGAL, jika kamu memilih mundur atau tidak mencoba maka kamu akan hanya mendapat satu kemungkinan yaitu GAGAL”.
Dapat kita simpulkan bahwa, kata maju, mencoba atau melakukan adalah kata yang paling baik jika kita menginginkan sesuatu, dalam hal ini adalah segala perbuatan yang baik, karena didalam kata itu terdapat sebuah kata BERHASIL meski ada opsi lain yaitu GAGAL akan tetapi itu lebih baik jika kita tidak melakukan kata kedua yaitu mundur, atau menyerah yang hanya akan memunculkan satu kemungkinan besar yaitu GAGAL.
Memang sering kita mendengar sebuah kata ‘keberuntungan’ yang selalu dijadikan alasan bagi orang yang merasa kurang beruntung. Perlu kita tanamkan dalam benak kita bahwa keberuntungan itu bukan suatu kebetulan, melainkan suatu yang bisa kita usahakan. Bukankah sering kita dengar bahwa Tuhan itu tidak akan mengubah keadaan kita, kecuali kita yang merubahnya. Ini berarti, kita punya peranan yang sangat besar dalam kehidupan kita, kita jangan selalu menyalahkan Takdir, apalagi menyalahkan Tuhan. Takdir memang tidak bisa dirubah, Karena takdir adalah suatu hasil dari apa yang sebelumnya kita kerjakan atau kita upayakan.
Yang kita alami saat ini adalah yang kita lakukan dimasa lalu, yang kita alami dimasa mendatang adalah yang kita lakukan saat ini. Pernah sahabat saya berkata, ‘masa depan itu misteri, tetapi kita bisa mengintip masa depan itu dari apa yang kita lakukan saat ini.
Ingat, kehidupan kita bagaikan roda yang berputar, terkdang kita diatas terkadang pula kita dibawah. Yang perlu kita lakukan adalah terus berusaha, keep moving, keep fighting, and keep praying. Jadi, sahabat-sahabatku, mengapa kita masih ragu untuk mencoba, maju, atau melakukan?.


Read more: http://www.resensi.net/berhasil-gagal-dan-takdir/2012/12/#ixzz2H0vX9ht4

Bermimpilah dan Kejarlah

Diposting oleh cathy khaterina di 05.38 0 komentar

kejar impianDulu, ibuku pernah berkata seperti ini : “Tsaura, kuliah itu biayanya mahal sekali tapi semahal apapun umi akan berusaha keras supaya Tsaura bisa kuliah, umi mau semua anak-anak umi kuliah dan jadi orang sukses” kalimat itu terngiang ngiang di kepalaku dan mengingat bahwa saat itu keluargaku masih dalam tahap perjuangan menuju keluarga mapan, maka aku yang masih kecil itu pun mengambil sebuah kaleng bekas susu di dapur, lalu membuat lubang kecil di atasnya untuk memasukkan uang. yap, aku membuat sebuah celengan. hari demi hari kulewati, ku ingat hari-hari itu kusisihkan uang jajanku dan ku simpan dalam kaleng susuku. mulai dari recehan hingga uang kertas. setiap hari yang ada dikepalaku adalah bahwa aku ingin kuliah di tempat yang serba biru karena aku suka sekali dengan warna biru.
Setiap kali jumlah uang sudah mencapai pertengahan kaleng susu, aku selalu menghitungnya, sudah sampai mana aku menabung. Tapi, setiap kali uang yang kupunya sudah cukup banyak, ibuku selalu meminta uang tabunganku untuk membeli sayur dan bahan makanan lainnya di rumah. sungguh, waktu itu aku cukup kesal dengan ibuku, bagaimana aku bisa kuliah kalau uangnya di ambil umi terus? pikirku saat itu. Tapi setiap kali ibuku meminta uang, aku selalu memberikannya, aku tak bisa menolak. Karena aku pun tahu bahwa ketika ibuku meminta uang tabunganku, tandanya ibuku btidak punya uang sama sekali.
hanya itu yang aku pikirkan dan aku lakukan waktu kecil hingga waktu terus bergulir dan kini aku sedang
mengikuti alur yang harus dijalani oleh setiap mahasiswa baru “ospek”, saat ospek aku mendapat almamater warna biru, tas berwarna biru dan untuk atribut ospek pun aku memakai pita warna biru, semua karena lambang dari fakultasku berwarna biru. yap. mimpi kecilku terwujud. Kini orangtuaku sudah cukup mapan, Aku mampu berkuliah di sebuah perguruan tinggi negeri yang cukup ternama dan semuanya serba biru. Allah telah mewujudkan mimpiku. Alhamdulillah, sungguh aku berterima kasih padaMu ya Allah. dan aku tersadar, bahwa tabunganku yang sebenarnya bukanlah tabungan yang ada di kaleng susuku, tapi tabungan yang ada di sisi Allah ketika aku ikhlas memberikan seluruh tabunganku pada ibuku. disitulah kuncinya. luar biasa ya, Allah memang tidak pernah lupur dari hamba-hambaNya.
Teman, itulah salah mimpi kecilku, kini aku sedang membuat mimpi-mimpi baru dan sedang berusaha untuk mewujudkannya, ingatlah bahwa Allah tidak pernah luput dari hamba-hambaNya. Oleh karena itu, mari kita buat hidup kita berarti untuk diri sendiri, orang tua, dan orang lain melalui mimpi-mimpi dan kerja-kerja besar yang kita lakukan. yakinlah bahwa Allah akan selalu memberikan jalan, tidak ada di dunia ini yang namanya jalan buntu, jalan buntu hanya untuk orang-orang yang putus asa, sedang untukmu yang sedang berjuang, percayalah bahwa Allah akan selalu memberikan jalan. Dan terkadang butuh kepekaan dari diri kita untuk melihat jalan-jalan itu, jalan-jalan itu adalah peluang. Kalau kata Raditya Dika peluang itu seperti pintu, ada dimana-mana, tinggal apakah kita mau rajin mengetuk atau tidak, karena kita tidak tahu di pintu mana kita akan diterima.


Read more: http://www.resensi.net/bermimpilah-dan-kejarlah/2012/10/#ixzz2H0v3zIHf

Kisah Cinta Seorang Dokter

Diposting oleh cathy khaterina di 05.37 0 komentar

dokter cintaMenuliskan kisah ini mengingatkan aku pada setahun yang lalu. Saat seorang dokter menuliskan kisah cintanya pada catatanya faceebook.
Jujur saat membaca kisahnya membuat airmataku tidak terbendung lagi. Semangatku benar-benar pudar. Rasa bangga dan hormatku terhadap dokter tersebut semakin besar.
Dalam hatiku, kalau saja sebagian orang menganggap ketika terjadi perpisahan dengan orang yang dikasihi dan cintainya. Lantas mereka mengatakan “ wajarlah cinta memang tak harus memiliki”. Maka, bisa dipastikan semua yang mereka rasakan dari cinta yang dimiliki selama ini hanyalah sebuah fatamorgana belaka.
Namun, jika mereka mengalami sebuah perpisahan dengan orang yang paling mereka cintai. Lantas mereka mengatakan, cinta yang kumiliki benar ikhlas untukmu. Ada maupun tidak ada dirinya cinta ini akan tetap kujaga. Maka, inilah cinta yang seutuhnya. Cinta yang tidak termakan waktu, cinta yang tidak dibatasi kematian, cinta yang tak termakan usia, cinta yang tahu dimana akhirnya berujung.
Sahabatku…
Inilah kisah sosok pencinta sejati yang dimiliki oleh dokter muda. Mudah-mudahan dari kisahnya, kita dapat mengambil pelajaran berharga bahwasanya cinta memang harus memiliki. Selamat menikmati!!!
Kepergianmu yang begitu cepat meninggalkan dunia ini…meninggalkan diriku dan kedua anak kita (Ubaidillah dan Syifa)..apalagi engkau pergi dalam keadaan mengandung anak kita…sang mujahid atau mujahidah kecil calon penghafal Qur’an…sungguh bagaikan mimpi.
Masih hangat dalam ingatanku tawa candamu,suaramu,kenangan indah bersamamu Dinda…bahkan hari-hari terakhir bersamamu…tidak ada tanda-tanda bahwa Dinda akan meninggalkan kami untuk selama-lamanya.
Seiap kali aku mengingat dirimu…mata ini tidak tahan untuk meneteskan airmata..bahkan saat aku menulis surat ini.Saat kutatap wajah anak-anak kita…aku sangat sedih bahwa mereka harus berpisah dengan umminya begitu cepat…disaat mereka membutuhkan belaian kasih sayang darimu.
Masih hangat dalam ingatanku detik-detik terakhir saat Dinda pergi untuk menghadap Sang Kholiq… Allah membangunkan diriku saat engkau menghadapi sakaratul maut..ketika itu tepatnya hari jumat 11 maret pukul 03.00 dini hari…aku terbangun saat mendengar suaramu yang tidak seperti biasanya..berbagai upaya aku lakukan untuk membangunkan dirimu sampai anak-anak terbangun dan bertanya sambil menangis…”kenapa ummi tidak bangun-bangun Abi..?”..akupun hanya bisa menghibur mereka “Ubaid dan Syifa doakan Ummi ya Sayang”.
Melihat keadaan istriku yang tidak sadar,kuperhatikan nafasnya yang sudah berhenti..namun aku masih belum yakin bahwa istriku sudah pergi..maka saat itu juga aku telfon pamannya yang kebetulan tinggal tidak jauh dari tempat kami…maka kami pun membawanya ke rumah sakit bersama dengan anak-anakku.
Setibanya di rumah sakit..maka dokterpun memeriksanya..dan hasilnya bahwa istri dan bayi kami sudah meninggal dunia… meninggalkan kami untuk selama-lamanya.Dalam hati aku bertanya…secepat inikah Dinda meninggalkan kami..Maka aku panggil kedua anakku Ubaid dan Syifa untuk mencium Ummi dan Adiknya yang masih dalam kandungan.
Aku kataka…”Cium ummi dan adik nak..katakan selamat jalan Ummi..ubaid dan syifa sayang sama Ummi..kemudian mereka mencium perut umminya dan “selamat jalan adik..jaga ummi ya..”.Kami pun semua menangis melepas kepergiannya menghadap Robbul Alamin
Selamat jalan..wahai Mujahidahku tersayang…
Dinda memang terlahir untuk menjadi mujahidah…Allah telah membentuk dirimu untuk hidup tegar.Sebagai anak semata wayang..Dinda pun harus kehilangan kedua orang tua saat usia remaja.Ketegaranmu terhadap agama Allah tidak menyurutkan niatmu untuk menjadi seorang Dokter.Bahkan setelah menyandang gelar dokter..perjuanganmu semakin besar untuk Islam.
Selamat Jalan ..wahai Mujahidahku tersayang…
Kepergianmu yang begitu cepat…seakan-akan menyadarkan semua orang bahwa memang ajal adalah sebuah misteri yang hanya Allah yang mengetahui.Semuanya adalah titipan dari-Nya yang setiap saat Dia berhak untuk mengambilnya dangan caraNya yang Maha Bijaksana.Walaupun terasa begitu pahit…tapi aku yakin..bahwa inilah yang Terbaik yang Allah berikan kepada kami.
Selamat Jalan ..wahai Mujahidahku tersayang…
Kami relakan kepergianmu untuk bertemu dengan Allah…Dia begitu sayang kepada Ummi dan adik.Dan inilah saatnya Allah mengajarkan kepada kami tentang makna kesabaran dan keridhoan.Abi faham..untuk menjadi single parent tidaklah mudah…tapi inilah episode kehidupan yang harus Abi lewati..Allah telah mengambil Ummi dan Adik..tetapi masih menyisakan Ubaid dan Syifa yang juga merupakan amanah dari-Nya.Semoga Abi diberikan kekuatan dan kesabaran untuk mendidik mereka menjadi mujahid dan mujahidah seperti Abi dan Umminya atau bahkan lebih baik…Aminnn Ya Hayyu ya Qoyyuum…
Selamat Jalan..wahai Mujahidahku tersayang…
Semoga kepergianmu dan anak kita tercinta..merupakan tanda-tanda kebaikan husnul khotimah..Dinda pergi tanpa menyusahkan kami dan bertepatan dengan hari Jum’at.Dinda lebih tahu dari kami semua…karena Dinda sendiri yang merasakannya..bahkan mungkin saat ini Dinda sedang bermain-main dengan si kecil disana.Semoga Allah melapangkan kubur Dinda dan menjadikaannya sebagai taman syurga.Selesai sudah tugas Dinda untuk menemani kami di dunia..kami akan sangat merindukanmu…
Selamat Jalan …..wahai Mujahidahku tersayang…
Yaa Allah….dariMu semua kebahagian dan duka ini…semua peristiwa adalah cara Engkau berbicara dan menyapa kami.Kami yakin bahwa semua yang engkau takdirkan adalah yang TERBAIK .Engkau Maha Bijaksana untuk menguji hamba-hamba-Mu..
Sahabatku.
Tulisan tangan dokter ini, membuat kami semakin sadar bahwa mencintai itu persoalan bagaimana kita mampu menjadi orang terbaik, di saat orang lain meragukan kemampuan kita, di saat kita ditinggal orang yang kita cintai, mencitai itu bagaimana seorang mampu memaknai sisa-sisa kenangan yang terindah yang pernah tercipta bersama orang yang kita cintai. Bukan malah menyalahkan, takdir yang tidak bersahabat dengan kita, bukan malah menyalahkan ketidakadilan tuhan pada kita. Atau dengan kepasrahan nyata, anda mengatakan cinta tak harus memiliki. Percayalah! Hakekat cinta itu memiliki, kalau anda tidak siap memiliki cinta berarti diri anda sendiri tidak mampu memberi kesempatan orang lain untuk mencintai anda.
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepad dokter ini. Makanya , kisah saya abdikan dalam buku saya.
Info terakhir yang kami dapat mengenai dokter ini, sampai sekarang beliau belum menikah. Disamping kesibukannya di rumah sakit. Beliau juga tetap setia menjaga dua buah hati hasil dari benih cintanya.


Read more: http://www.resensi.net/kisah-cinta-seorang-dokter/2012/10/#ixzz2H0uddi3P

Aku dan Tukang Ojek

Diposting oleh cathy khaterina di 05.33 0 komentar

Aku seorang tukang ojeg anak sekolah yang berasal dari Tanjung Pinang, aku ngojeg dari kelas 3 SMA sampai aku kuliah. Banyak orang menjelekan pekerjaanku itu, mulai dari tetangga dan bahkan temanku sendiri tapi aku tidak menghiraukan ejekan tersebut yang penting bagiku itu kerjaan yang halal apalagi di saat kondisi keluarga yang serba kekurangan dan dilihat kondisi sekarang saat ini susah untuk mencari kerjaan, tukang ojeg itu lebih baik daripada pekerja kantor atau pejabat yang melakukan korupsi.
Cita-citaku adalah seorang guru dan sekarang aku kuliah semester enam di Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Fakultas Tarbiyah jurusan B. Indonesia, sehingga untuk memenuhi cita-citaku aku membantu Ibu jadi tukang ojeg, tiap hari aku ngojeg dari jam 06.30 sampai dengan jam 01.30 setelah itu aku istirahat sebentar kemudian jam 02.00 aku berangkat kuliah tiap hari kerjaanku seperti itu kecuali hari minggu karena aku ngojeg anak SD dan aku mempunyai pelanggan sebanyak 37 orang.
Pertama kali ngojeg sempat mempunyai perasaan malu dan ingin berhenti tetapi aku berfikir kembali buat apa malu…? profesi ojeg itu mulia yang terpenting rejeki yang dihasilkan halal dan kalau aku tidak bantu Ibu bagaimana aku bisa menggapai cita-cita mulia itu, dari sejak itu apapun yang dikatakan orang aku abaikan bahkan tidak dianggap sama sekali.
Suka duka aku hadapi ketika lagi ngojeg mulai dari cuaca baik itu panas atau hujan aku harus terus jalan karena itu kewajibanku bahkan kejadian yang paling parah ketika ibu dari anak pelangganku melapor bahwa anaknya tidak ada di sekolah dan ternyata anak itu diculik tapi alhamdulillah anak tersebut dikembalikan ke sekolah karena diperjalanan anak itu terus merengek-rengek sehingga penculik gak betah dan mengembalikan anak tersebut ke sekolah.
Walaupun tiap hari kerjaanku lumayan melelahkan, setelah ngojeg kemudian aku berangkat kuliah tapi aku menikmati hal tersebut mungkin itulah yang terbaik bagiku untuk saat ini makanya aku menjalani kerjaan itu dengan senang hati sehingga semua itu mudah bagiku.
Aku yakin setelah aku lulus kuliah pasti Allah SWT mempunyai rencana yang terbaik bagiku dan yang paling terpenting ada satu laki-laki yang baik yang meminangku bahkan keluarganya bangga terhadapku.


Read more: http://www.resensi.net/hidup-dari-kerjaan-tukang-ojeg/2012/11/#ixzz2H0tjCOOI

Fase : Perjalanan Kita

Diposting oleh cathy khaterina di 05.33 0 komentar

Kala itu kita pernah hidup di rahim, dan kita menyebutnya sebagai surga Azali.
Semua doa, harapan, dan sari-sari kebaikan kita nikmati.
Seperti matahari pagi yang menyinari sebuah taman bunga.
Ia selalu dirawat oleh pemiliknya sehingga orang yang melihatpun bersuka cita karenanya.
Sampai suatu masa dalam rahim, Tuhan meminta kesaksian kepada kita : “Bukankah Aku ini Tuhanmu ?” dan kita menjawab : “Benar Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”.
Hendak kemanakah kita ?
Sampai suatu masa kita terlahir ke dunia, kita menangis dan orang di sekeliling kita menyambut dengan tawa…
Kala itu kita mengenal apa itu kasih sayang keluarga dan kita menyebutnya masa kanak-kanak.
Sampai suatu masa kita mencapai akil baligh, kita bersuka cita dan orang di sekeliling kita berpesan, “Peganglah akhlak yang telah kami ajarkan semasa kanak-kanakmu dulu…”
Kala itu kita mengenal apa itu cinta kasih, pertemanan, permusuhan, dunia dan kita menyebut itu semua pendewasaan.
Dan kita mulai menulis catatan amal, baik dan buruk.
Sampai suatu masa, kita menemui suatu petunjuk menuju kebenaran hakiki.
Hendak kemanakah kita ?
Ada yang mengikuti petunjuk itu dan ada pula yang mendustakan. Namun tak sedikit yang menerima petunjuk harus menyerah. Kala itu kita menyebutnya ujian.
Ketahuilah kawan,
Sampai pada akhirnya kita akan meninggalkan dunia ini, yang mana orang-orang menyebutnya kematian.
Namun ada 2 pilihan :
Hendak tertawa atau menangiskah kita? sebagaimana orang di sekeliling kita melepas kita dengan tangisan…
Akhirnya, hanya kepada Tuhan kita akan akan kembali…


Read more: http://www.resensi.net/fase-perjalanan-kita/2012/12/#ixzz2H0tRWTVN

Anak- Saham Titipan Bagian Penting Kehidupan Kita

Diposting oleh cathy khaterina di 05.30 0 komentar

Sahabat resensi.net. Mungkin kita sering melihat turun naiknya nilai saham di papan saham. Atau kita sering melihat dan mengawasi laju pertumbuhan bisnis dan usaha yang kita jalankan. Jika turun, segera kita ambil tindakan agar grafik kembali menanjak. Dan bila naik, kita berpikir untuk pengembangan bisnis selanjutnya. Terkadang kita mati-matian menguras tenaga dan pikiran untuk mengambil strategi dan menerapkannya ke dalam langkah yang diambil.
Sahabat.. kita sering terlena dengan naik turunnya usaha, karir maupun bisnis yang kita jalankan hingga terkadang lupa dengan saham dan aset yang telah Allah percayakan kepada kita. Saham tersebut adalah putra-putri kita.
Sebagian kita menganggapnya sebagai hadiah yang kita peroleh dengan gratis. Padahal terkadang ada sebagian kita, untuk mendapatkan kepercayaan mengasuh seorang putra, berulang kali menengadahkan tangan dan berulang kali berdoa. Setelah diberi kepercayaan tuk mengasuh anak, doanya menjadi hilang, pengawasan pendidikan menjadi berkurang.
Jika kita terlena dengan saham-saham dan aset-aset bisnis dan lupa untuk mengangkat saham amanah ini, maka kita akan rugi tidak hanya didunia, namun juga diakherat.
Segeralah kita mengangkat saham-saham ini, agar mereka menjadi dekat dengan orang tuanya, dekat dengan akheratnya, dekat dengan Tuhannya. Menjadi kebanggaan orang tua. Khusunya kebanggaan orang tua saat dihari pertanggung jawaban dihadapan Allah. Karena anak kita bisa didorong untuk masuk ke surga, namun karena anak pula kita dapat terseret ke neraka.
Sahabatku, yuk.. kita jaga putra-putri kita, dari pergaulan yang semakin menggila. Agar kita bahagia diakhirnya..


Read more: http://www.resensi.net/anak-saham-titipan-saham-bagian-penting-kehidupan-kita/2012/12/#ixzz2H0sqPhd8

Cerita Ayam

Diposting oleh cathy khaterina di 05.29 0 komentar

Di sebuah peternakan ayam, di sana ada 25 ayam betina dan 1 ayam jago (jantan) yang umurnya sudah tua sekali.
Karena merasa ayam jago yang tua tadi sudah melewati masa produktif-nya, si pemilik peternakan memutuskan untuk membeli 1 ayam jago lagi yang masih muda.
Tentu saja hal ini membuat si Ayam jago tua menjadi merasa tersaingi.
Si Tua : Eh, kamu jangan serakah ya. Ayam betinanya kan ada 25, kamu boleh ambil yang 15 sedang aku yang 10 ekor.

Si Muda : Tidak bisa. Kamu kan sudah tua dan loyo, pokoknya semua buat aku.
Si Tua : Kalau begitu mendingan kita lomba saja, siapa yang menangboleh ambil semua ayam betina yang ada disini.
Si Muda : Boleh !!!, mau lomba apa ?
Si Tua : Lomba lari 100 m.
Si Muda : Ok, gak masalah.
Si Tua : Tapi karena aku sudah tua, aku minta untuk lari duluan di depanmu 25 m
Si Muda : Boleh (dengan penuh keyakinan).
Lomba lari dimulai. Ayam jago tua lari dulu 25 meter, kemudian Ayamjago yang muda menyusul dengan kecepatan dua kali lipat.
Eh, waktu hampir bisa nyusul ayam tua, si ayam jago muda menggelepar dan mati seketika ditembak oleh pemiliknya. Sambil memungut ayam muda tadi, si pemilik menggerutu.. .
"SIAL, INI AYAM JAGO-HOMO ke SEPULUH YANG AKU BELI BULAN INI.
BUKAN-NYA NGEJAR BETINA, MALAH NGEJAR AYAM JAGO TUA INI !!!."

Survey tentang Menikah

Diposting oleh cathy khaterina di 05.28 0 komentar
Ada Seorang temen pernah bertanya"eh, kalo gw nikah tapi dengan gaji gw yang cuma Rp#### bisa ga ya?
hmmm.....

Maka dari pertanyaan itu aku membuat survey asal, dan berikut adalah daftar pengeluaran standar bulanan setelah merit Sekedar berbagi aja, buat temen2 yang mungkin juga mengalami 'Matery after merit phobia syndhrome'

Daftar anggaran bulanan (asumsi :disusun berdasarkan skala proritas, disusun dengan sangat2 relatif, dan berdasarkan basic needs standar menengah ke bawah)

1. Makan
Dengan asumsi sekali makan adalah 5000 Maka makan 3x sehari, kali 2 orang (karena lagu sepiring berdua cuma berlaku pada saat pacaran ajah), kali 30 hari adalah Rp 900.000
Tips Rajin2 ke kondangan atau sunatan, dan bawa pulang nasi kotaknya Pasti lebih ngirit

2.Kontrakan
Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya uda botak, tapi masih galak, dan punya anjing belum jinak Maka dana untuk kontrakan sekitar 500.000/bulan
Tips Tinggallah di Pondok Mertua Indah Niscaya 2 dana diatas gak akan pernah ada Di pondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk 'makan ati'(^__^)

3. Listrik dan Air
Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pake jetpam maka anggaran untuk listrik adalah 100.000/bulan
Tips Jangan pake AC, cukup AC (angin cendela) Jangan suka main Plestesyen, cukup main monopoli,sudamanda atau gaple ama istri terasa lebih romantis

4. Transportasi
Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling irit ritrit, maka untuk ongkos bensin dan servis adalah 100.000
Tips Gunakanlah Bensin campur! (maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit) Atau ikutlah "Nebeng Fans Club", dengan alasan mempererat silaturahmi dengan yang ditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan terasa lebih menyenangkan

5. Komunikasi
Dengan asumsi pake cdma yang 1000/menit maka untuk sebulan, ongkos komunikasi berdua adalah 100.000
Tips Pakelah 'FREN' yang lebih murah (maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggal bilang "Freeen...minjam HP nyadong freen...")

6. Keperluan sehari2
Seperti sabun, odol, shampoo, dll dsb Dengan asumsi tidak pake fesyel, krimbat, manikyur, pedikyur, kukyur2 maka alokasi dana untuk ini sebesar 50.000
Tips:Mandi kalo perlu saja Kalo dulu 2 kali sehari,jadi 2 hari sekali Untuk ngirit odol kembalilah memakai tumbukan batu bata

7. Kesehatan
Seperti minyak kayu putih, vitamin, obat pusing (ini penting buat pengantin baru wekekekek!), maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar 50.000
Tips Jaga kesehatan Jangan begadang...kalo tiada artinya...begadang bole saja...asalkan sambil ronda (halah!!)

8.Entertaiment
Nha ini kalo ada uang lebih aja, bisa laah sekali2 nomat, liat live music, lari pagi di monas, atau makan martabak sekali2
Jadii...Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap bulan adalah sebesar :
1.800.000/bulan
(weleeh dah...masih gede juga ya…?!?)
Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen2 ketika pengen nikah,untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang ada.Kalopun masih 'besar pasak daripada tiang'Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang...ataauu. ..ga usak pake pasak, tapi dipaku aja!
Tapi ada 1 hal yang ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika anda memutuskan untuk menikah

(serius mode on*)
Yaitu, berkah menikah
Selalu, Tuhan akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha dan berdoaSelalu bersukur dan percaya bahwa Tuhanlah raja dari segala raja akunting!
so, stop accounting, just do it! ;))

Kumpulan Humor sejenak

Diposting oleh cathy khaterina di 05.27 0 komentar
Bihun dan IndomieBihun sangat iri hati terhadap Indomie. Setiap kali bertemu di supermarket mereka tidak pernah bertegur sapa, bahkan Bihun sering mengolok-olok Indomie di depan umum, "Dasar kribo jelek hiiih, mentang-mentang kuning & gemuk aja orang-orang lebih suka sama dia, nggak tau malu."
Hari-hari berlalu dengan semakin menumpuknya rasa kebencian. Indomie tetap adem ayem, tidak peduli Bihun mau bilang apa. Pikir Indomie, "Kafilah menggonggong, gue berlalu aah..." Suatu hari di supermarket muncul barang baru bernama Spaghetti. Saking tidak kuat menahan emosi, Bihun berlari dari raknya dan memukuli kepala Spaghetti sambil berteriak, "Jangan kira gue enggak ngenalin elu ya !! Meskipun di-bonding begitu, gue tetep tau elu si kribo jelek itu !!!"


Letak
Dodo sepulang dari sekolah bercerita pada babenya yang nggak pernah sekolah "Be..tadi aye dimarahin ama pak guru." "Emang loe salah ape Do.." "Tadi aye kagak bisa jawab pertanyaan pak guru." "Emang loe ditanye ape..?" "Pak guru tanye..dimana letaknya Washington.. " "Mangkenye Do..laen kali kalo' loe ngeletakin sesuatu jangan ampe lupe letaknye."

Kucing 
Budi pada dasarnya tidak menyukai kucing. Ia semakin benci ketika istrinya memelihara seekor kucing. Budi merasa istrinya jadi lebih perhatian pada kucingnya daripada dirinya. Suatu hari Budi memutuskan untuk membuang kucing tersebut secara diam- diam. Ketika istrinya sedang mandi, ia pamit pergi keluar sebentar dan dibawanya si kucing.
Ketika Budi bermobil sekitar 10 km dari rumah, ia pun membuangkucing tersebut. Anehnya ketika ia sampai di rumah, si kucing sudah ada di sana. Budi heran campur berang. Sore harinya ia pergi lagi. Kali ini si kucing dibuangnya lebih jauh lagi. Namun tetap saja, sesampainya di rumah, kucing istrinya tersebut telah berada di sana. Budi berusaha membuangnya lebih jauh lagi, lebih jauh lagi, tapi tetap Saja si kucing kembali ke rumah mendahului dirinya. Suatu hari ia tidak saja membawa si kucing pergi jauh, tapi juga berputar-putar dulu. Budi belok kanan, belok kiri, belok kanan,belok kanan lagi, berputar-putar sebelum akhirnya membuang kucing yang dibawanya. Beberapa jam kemudian ia menelepon istrinya. "Tik, kucingmu ada di rumah?" tanya Budi. "Ada, kenapa? Tumben nanya si Manis segala," jawab istrinya agak heran. "Panggil dia Tik, aku mau tanya arah pulang. Aku kesasar....! "

Masalah Pendengaran
JERI pergi ke dokter mengeluh tentang istrinya yang sudah hilang pendengaran. "Seberapa burukkah pendengarannya? " tanya dokter. "Entahlah, Dok. Yang jelas saya mesti harus berteriak kalau bicara dengannya." "Oke, cobalah anjuran saya. Berdiri sekitar 6 meter darinya, lalu katakan sesuatu. Kalau dia tak bisa mendengarmu, berdirilah lebih dekat darinya,lalu katakan yang Anda katakan tadi. Kalau dia belum juga mendengar, teruslah mendekat. Dengan begitu saya akan tahu berapa jarak maksimal pendengarannya. " Maka, Jeri pulang ke rumah dan mendapati istrinya sedang memasak di dapur. Dari jarak 6 meter ia berteriak, "Makan apa kita malam ini?" Tak ada jawaban. Lalu ia mendekat lagi, berhenti di jarak 5 meter dan menanyakan hal yang sama. Juga tak terdengar jawaban. Begitu juga pada jarak 3 meter. Akhirnya, ia berdiri di samping istrinya. "Makan apa kita malam ini?" katanya setengah berteriak.Istrinya berbalik menghadap Jeri, memelototinya, dan berteriak: "Untuk keempat kalinya kubilang: KAMBING GULING!"

Pisau LipatKejadian ini terjadi pada suatu hari di tengah hutan, ketika diadakan pendidikan dasar untuk para pencinta alam. Seorang senior(instruktur) menemukan sebuah pisau lipat yang tergeletak di atas tanah. Menurut ketentuan yang berlaku selama pendidikan dasar, barang siapa yang meninggalkan sesuatu selama perjalanan harus dihukum.Senior tersebut dengan segera mengambil pisau lipat tadi dan bermaksud untuk menghukum siswa pendidikan dasar yang telah lalai meninggalkan pisau lipatnya.
Setelah para siswa berkumpul semua, sang senior dengan nada berwibawa berkata, "Siapa yang merasa kehilangan pisau lipat di tengah perjalanan tadi?" Tak ada satu pesertapun yang berani menjawab. Kemudian sang senior menambahkan, "Hayo cepat? saya sebenarnya sudah tahu siapa pemilik pisau lipat ini karena namanya terukir disitu. Tapi saya ingin kejujuran kalian untuk mengaku!" Masih tidak ada jawaban dari peserta. "Karena tidak ada yang dengan jujur mau mengakui kesalahannya maka saya akan panggil namanya !!!" Peserta masih saja diam. Akhirnya sang senior habis kesabarannya, diambilnya pisau lipat tadi kemudian dengan lantang dia berkata, "Stain... maju ke depan!" Para siswa saling melirik kalau-kalau ada yang maju ke depan. Karena tidak ada yang maju ke depan si senior berkata lagi, "Saya panggil sekali lagi yang bernama STAINLESS STEEL untuk maju ke depan !!!"

Kodok, Kura-kura dan kaki seribuAda tiga friends, satunya kura2..satu lagi kodok..terus satunya lagi uler kaki seribu. Suatu hari kura2 mengundang dua temennya kerumahnya buat pesta kecil2an. So.. mereka bertiga bikin pesta kecil di rumah kura2. Setelah asyik ngobrol, makan, minum and lain-lain... si kodok berkata : "Eh..dari tadi kayaknya ada yang kurang ya..elu pada ngerasa gak..Oh iya kita kok gak ngerokok ya..pantesan mulut asem banget nih.."
Kura2:"iya ya..sorry gue lupa nggak nyediain rokok...kalo gitu lu beli aje deh 'Dok..warungnya deket khan..!"
Kodok:"Lho koq gue sih.. khan tuan rumahnya elu 'Ra.."
Kura2:"iya sih.. tapi khan gue jalannya lambat. kalo elu khan bisa cepet..!!"
Kodok:"Ah.. nggak bisa gitu donk!!..lagian kalo soal cepet..pasti si uler kaki seribu lebih cepet dari gue..kakinya aja ada seribu!!!"
Kura2: "Oh iya ya.. Elu aja deh yang pergi..uler Kaki seribu.."
Uler K.1000: "koq jadi gue sih.."
Kodok : "Udah ..nggak apa-apa..elu aja..buruan. ."
Akhirnya si Uler K.1000 pergi juga untuk membeli rokok.
Si Kodok dan Kura2 nungguin sambil ngegosipin artis-artis lokal. Lima menit menunggu...si Uler K.1000 belum dateng juga...10 menit..20 menit...satu jam...dan ternyata sampe tiga jam Uler K.1000 gak nongol2 juga.
Kodok: "Kooq Uler K.1000 nggak pulang2 ya..?"
Kura2: "Iya nih..gue jadi kuatir..kita susulin aja yuk, Dok...!"
Kodok: "ayuk deh..!"
Tapi pas si kura2 buka pintu...ternyata uler K.1000 udah ada di depan pintu.
Kura2: "Nah ni dia..!"
Kodok: "Iya nih dari tadi ditungguin juga...mana rokoknya. mulut gue udah asem banget nih..?!"
Uler K.1000: "Boro2 rokok...jalan aja belom..!!"
Kodok: " Haah belom jalan ...emangnya dari tadi ngapain aja...?
Uler K.1000: "Yeeeeeeeee. .elu nggak liat nih...gue lagi PAKE SEPATU!!!??? ????